Sabtu, 17 November 2012

Protein



            Kata tersebut protein datang dari kata Yunani ("prota"), yang berarti "arti penting yang utama." Protein-protein pertama digambarkan dan yang dinamai oleh ahli kimia Swedish Jöns Jakob Berzelius dalam 1838. Bagaimanapun, peran yang pusat dari protein-protein di dalam tinggal organisma-organisma tidak secara penuh dihargai sampai 1926, ketika Yakobus B.Sumner menunjukkan bahwa urease enzim adalah suatu protein[2] Protein untuk bersifat yang pertama sequenced adalah hormon insulin, oleh Frederick Sanger, yang menang Hadiah Nobel untuk prestasi ini dalam 1958. Struktur-struktur protein yang pertama yang untuk dipecahkan dimasukkan hemoglobin dan mioglobin, oleh Max Perutz dan Tuan Yohanes Cowdery Kendrew, berturut-turut, dalam 1958[3][4] Tiga struktur dimensional kedua-duanya protein-protein pertama ditentukan oleh analisa diffraction sinar x; Perutz dan Kendrew membagi bersama 1962 Hadiah Nobel di Chemistry untuk penemuan-penemuan ini.{mospagebreak}
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida (http://id.wikipedia.org/wiki/Protein).
                Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimeralisasi kondensasi berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap molekul protein mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang berikatan, dengan jumlah asam amino yang dapat mencapai ribuan. (Sutresna , 2007:300)
                Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
            Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Beberapa makanan sumber protein ialah daging, telur, susu,ikan, beras, kacang, kedelai, gandum, jagung dan buah-buahan. Komposisi rata-rata unsure kimia yang terdapat dalam protein ialah sebagai berikut : karbon 50%, hidrogen 7 %, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0-3% dan fosfor 0-3%. (Poedjiadi, 1994: 81)


A.  Struktur Protein
                Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]
  • struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
  • struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
    • alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
    • beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
    • beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
    • gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
  • struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
B.   Penggolongan Protein
(lihat dibuku kimia SMA hal. 301)

C.   Methode Pembuktian Protein
Referensi
Poedjiadi, anna: dasar-dasar biokimia/anna poedjiadi, dan F.M titin supriyanti –jakarta penerbit Universitas Indonesia, 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar