BAB 8
Minyak bumi
A. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Pada
1958, di Moskow diadakan konferensi mengenal asal mula pembentukan minyak bumi.
Pada konferensi tersebut diperoleh 2 pendapat mengenai asal-usul minyak bumi,
yaitu minyak bumi berasal dari zat-zat anorganik dan minyak bumi berasal dari
zat-zat organik.
1. Minyak Bumi dari Zat Anorganik
Hipotesis yang menyatakan bahwa minyak
bumi berasal dari zat anorganik diajukan oleh kimiawan Prancis Berthelot,
pada 1866. Menurut Berthelot, logam-logam alkali dalam bumi bereaksi dengan CO2
pada suhu tinggi membentuk gas asetilena (C2H2). Gas
asetilena inilah yang kemudian membentuk senyawa hidrokarbon yang lain.
2. Minyak Bumi dari Zat Organik
Zat
organik penyusun minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Teori yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan pertama kali
dikemukakan oleh ilmuwan Prancis, P.G.Macquir, pada 1758. Teori ini
didasarkan pada sumber batu bara yang juga berasal dari tumbuh-tumbuhan. Adapun
teori yang menyatakan bahwa minyak bumi selain berasal dari tumbuh-tumbuhan
juga berasal dari hewan, pertama kali dikemukakan oleh J.P.Lesley pada
1865.
Berdasarkan
teori pembentukannya, minyak bumi berasal dari hasil pelapukan organisme hidup
yang berlangsung sangat lama (berjuta-juta tahun). Pembentukan minyak bumi
memerlukan lingkungan yang dapat memberi kadar zat organik tinggi dan memberi
kesempatan pengawetan sehingga tidak terjadi oksidasi atau pembusukan.
Minyak
bumi berada dalam batuan sehingga disebut juga petroleum, yang berasal
dari bahasa Latin petrus yang berarti batu dan oleum yang berarti
minyak. Adapun istilah lain minyak bumi adalah minyak lantung (lantung
artinya batu). Istilah minyak bumi berarti minyak yang dihasilkan dari dalam
bumi. Untuk memahami proses pembentukan minyak bumi secara lebih baik,
perhatikan gambar berikut :
Pembentukan
endapan fosil di dalam laut :
Endapan fosil
tertimbun oleh lapisan tanah dari pegunungan karena erosi :
Fosil
yang tertimbun akan membentuk minyak bumi dalam kurun waktu minimal 2 juta
tahun. Ada minyak bumi yang terbentuk dalam waktu 500 juta tahun, 1000 juta
tahun atau bahkan 2500 juta tahun. Setelah terbentuk, minyak bumi tersebut akan
bergerak melalui celah-celah diantara lapisan batuan sehingga untuk
memperolehnya harus dilakukan pengeboran.
B. KOMPONEN MINYAK BUMI
Minyak
mentah mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair dan padat. Komponen
utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun
aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 80% - 85%,
sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hidrogen dan unsur-unsur lain.
Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%). Daerah
penambangan minyak bumi di Indonesia diantaranya di daerah Cilacap, Balongan,
Balikpapan, Dumai dan Sorong.
1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai
Lurus
Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak
terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki rantai karbon pendek.
Contoh: CH3 - CH3 dan CH3 - CH2 - CH3
etana propana
2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan
senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin.
Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena (CnH2n),
tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua ( hanya memiliki ikatan tunggal
seperti alkana ) dan membentuk struktur cincin.
CH2 CH2 /
\ / \
H2C
– CH2 H2C
– CH2 H2C
– CH2
H2C – CH2 H2C
– CH2 H2C
– CH2
\ /
CH2
Siklobutana Siklopentana Sikloheksana
Pada
umumnya, senyawa hidrokarbon siklik dalam bumi berupa campuran siklopentana dan
sikloheksana yang disebut naften.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai
Bercabang
Termasuk
kedalam senyawa hidrokarbon ini adalah senyawa golongan isoalkana atau isoparafin.
CH3
CH3 - CH - CH3 CH3
- CH - CH2 - C - CH3
CH3 CH3 CH3
Isobutana Isooktana
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa
hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik
segienam, berikatan rangkap dua selang-seling dan merupakan senyawa hidrokarbon
tak jenuh. Berikut menyatakan komposisi senyawa hidrokarbon dalam beberapa
komponen minyak bumi :
Komponen
Minyak Bumi
|
% Volume
|
||||
n-alkana
|
Sikloalkana
|
Isoalkana
|
Aromatik
|
Residu
|
|
Gas
Bensin
Kerosin
Solar
Minyak Pelumas
Residu
|
100
38
23
22
16
13
|
-
43
43
48
52
51
|
-
20
15
9
6
1
|
-
9
19
21
24
27
|
-
-
-
-
-
8
|
C. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Untuk
memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan,
perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses
distilasi, cracking, reforming, polimerisasi,treating dan blending.
1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara
pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih
komponen-komponen penyusun campuran tersebut.
2. Cracking
Cracking
adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang
besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat 2 cara proses cracking,
yaitu :
- Cara panas (thermal cracking) adalah
proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta tekanan
rendah.
- Cara katalis (catalytic cracking)
adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk katalis platina
atau molibdenum oksida.
3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang
bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih
baik (rantai karbon bercabang). Reforming dilakukan dengan menggunakan
katalis dan pemanasan. Contoh :
CH3 - CH2 - CH2 - CH3 CH3 - CH - CH3
CH3
n-butana
2-metilpropana
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan
molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Misalnya, penggabungan senyawa
isobutena dengan senyawa isobutana yang menghasilkan bensin berkualitas tinggi,
yaitu isooktana.
CH3
CH3 - C = CH2 + CH3 - CH - CH3 CH3 - CH - CH2
- C - CH3
CH3 CH3
CH3 CH3
5. Treating
Treating
adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya.
Cara-cara proses treating sebagai berikut :
- Copper sweetening dan doctor treating adalah proses
penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau tidak sedap.
- Acid treatment adalah proses penghilangan lumpur dan
perbaikan warna.
- Desulfurizing (desulfurisasi) adalah proses penghilangan
unsur belerang.
6. Blending
Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik
dilakukan blending (percampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur
(zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya. Bahan-bahan
pencampur tersebut, antara lain tetraethyllead (TEL), MTBE, etanol, dan
metanol. Penambahan zat aditif ini dapat meningkatkan bilangan oktan.
D. BENSIN DAN BILANGAN
OKTAN
Bensin
merupakan fraksi minyak bumi yang paling banyak dikonsumsi untuk bahan bakar
kendaraan bermotor. Komponen utama bensin adalah n-heptana (C7H16)
dan kandungan isooktana (C8H18). Kualitas bensin
ditentukan oleh kandungan isooktana yang dikenal dengan istilah bilangan
oktan. Bilangan oktan n-heptana = 0 dan bilangan oktan isooktana = 100.
Jika bensin mengandung 75% isooktana dan 25% n-hektana, berarti bilangan oktan
bensin adalah 75. Kandungan isooktana pada bensin memiliki fungsi sebagai
berikut :
1.
Mengurangi
ketukan (knocking) pada mesin kendaraan. Kendaraan bermesin besar,
seperti sedan mewah, yang memerlukan bensin yang berbilangan oktan tinggi
2.
Meningkatkan
efisiensi pembakaran sehingga menghasilkan energi yang lebih besar
Selain dapat
dilakukan dengan cara memperbesar kandungan isooktana, bilangan oktan bensin
dapat juga ditingkatkan dengan cara
menambah zat aditif antiketukan, seperti TEL,MTBE dan etanol.
1. Tetraethyllead (TEL)
TEL memiliki rumus molekul Pb(C2H5)4.
Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung
TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromida (C2H5Br).
2. Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)
Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118
dan rumus struktur sebagai berikut :
CH3
CH3
- C - O - CH3
CH3
3. Etanol
Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan
zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran bensin.
E. KEGUNAAN MINYAK BUMI
DAN RESIDUNYA
1. Kegunaan Minyak Bumi
Minyak bumi memiliki banyak kegunaan
diantaranya :
a. Bahan bakar gas
Terdapat 2 jenis gas alam dalam bentuk
cair yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, yaitu : 1) Liquified Natural
Gas (LNG)
LNG dikenal juga sebagai gas rawa yang terdiri atas 90% metana dan 10%
etana
2) Liquified Petroleum Gas (LPG)
LPG sehari-hari dikenal sebagai gas elpiji yang memiliki komponen utama
propana (C3H8) dan
butana (C4H10).
b. Pelarut dalam industri. Contohnya,
petroleum eter
c. Bahan bakar kendaraan bermotor.
Contohnya, bensin dan solar
d. Bahan bakar rumah tangga dan bahan baku
pembuatan bensin. Contohnya, kerosin atau minyak
tanah
e. Bahan bakar
untuk mesin diesel (pada kendaraan bermotor, seperti bus, truk, kereta api, dan
traktor)
dan bahan baku pembuatan bensin.
f. Minyak pelumas. Digunakan untuk
pelumasan atau lubrikasi mesin-mesin
g. Bahan pembuatan sabun dan detergen
h. Residu minyak bumi, yang terdiri atas :
1) Parafin :
digunakan dalam pembuatan obat-obatan, kosmetik dan lilin
2) Aspal : digunakan sebagai pengeras jalan raya
Residu
minyak bumi juga digunakan sebagai bahan dasar industri petrokimia. Residu
minyak bumi yang berupa senyawa alkana rantai panjang diuraikan menjadi senyawa
alkena, yaitu etena atau butadiena.
(CH2 - CH2)
CH2 = CH2
residu etena
[CH2 - CH2 -
CH2 - CH2] CH2
= CH - CH = CH2
residu 1,3-butadiena
Senyawa
alkena (etena) yang terbentuk dapat diolah lebih lanjut menjadi senyawa karbon
lain, diantaranya sebagai berikut :
a. Senyawa polietena (plastik)
n(CH2 = CH2) [CH2 - CH2 ]n
etena plastik
polietena
b. Senyawa etanol
Etanol
dibuat melalui reaksi hidrasi etena berikut :
CH2 = CH2 + H2O CH3
- CH2 - OH
Senyawa etanol hasil industri petrokimia digunakan untuk menaikkan bilangan
oktan bensin.
F. DAMPAK PEMBAKARAN
BAHAN BAKAR
Minyak
bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon sehingga pembakarannya menghasilkan
oksida karbon (CO dan CO2) dan uap air. Selain senyawa hidrokarbon,
minyak bumi mengandung unsur belerang dan nitrogen sehingga pembakarannya juga
menghasilkan oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida
nitrogen.
1. Oksida Karbon
Unsur
utama semua bahan bakar adalah karbon.
a. Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas
karbon dioksida dihasilkan secara alami dari proses pernapasan dan pembakaran
sempurna berbagai senyawa hidrokarbon. Gas CO2 tidak membahayakan kesehatan,
tetapi pada konsentrasi tinggi, yaitu (10%-20%), dapat menyebabkan pengsan
karena CO2 menggantikan posisi oksigen dalam tubuh sehingga tubuh
kekyrangan oksigen. Senyawa hidrokarbon (CxHy) yang
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, akan terbakar sempurna
menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air sesuai persamaan reaksi berikut.
CxHy(l) + O2(g)
CO2(g) + H2O(g)
Gas CO2 yang dihasilkan alam akan dimanfaatkan tumbuhan untuk
melakukan proses fotosintesis.
6 CO2(g) + H2O(g) C6H12O6(s)
+ 6 O2(g)
b. Gas
Karbon Monoksida (CO)
Gas CO bertindak sebagai
ligan sehingga ikatan antara Hb dan CO bersifat tidak dapat balik (irreversible).
Hb + CO HbCO
Ikatan itu tetap stabil hingga Hb
tersebut rusak. Ikatan antara gas O2 dan Hb dalam molekul HbO2
bersifat dapat balik (reversible) sehingga pada saat digunakan untuk pembakaran,
O2 akan dilepas dan Hb dapat digunakan kembali untuk mengikat
oksigen.
Hb + 4 O2 Hb(O2)4
Dalam darah seseorang yang keracunan
gas CO masih terdapat oksigen, tetapi oksigen ini tidak dapat digunakan karena
semua Hb lebih mudah berikatan dengan CO daripada dengan O2 .
Gas CO dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar yang berlangsung tidak sempurna pada kendaraan bermotor.
CxHy(l)
+ O2(g) C(s)
+ CO(g) + CO2(g) + H2O(g)
Cara-cara untuk menghasilkan
pembakaran sempurna pada kendaraan bermotor :
1)
Memelihara
sistem pengaturan bahan bakar
2)
Memelihara
sistem pengapian
3)
Memelihara
sistem pemasukan udara ke ruang bakar
4)
Menggunakan
katalis pada knalpot, untuk mengubah CO menjadi CO2
2. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang yang terdapat dalam minyak bumi atau batu
bara terbakar sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
S(s)
+ O2(g) SO2(g)
Gas SO2 di udara dapat
teroksidasi menghasilkan gas SO3 .
2 SO2(g)
+ O2 2 SO3(g)
3. Oksida Nitrogen
Senyawa hidrogen yang merupakan gas pencemar
adalah oksida nitrogen (NO, NO2) dan amonia (NH3).
4. Logam Timbel (Pb)
Logam Pb dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak,
menghambat pertumbuhan dan dapat menimbulkan kelumpuhan. Gejala keracunan logam
Pb, yaitu mual, anemia dan sakit perut.
5. Partikulat
Keberadaan partikulat padat dan cair ditambah
dengan adanya oksida-oksida nitrogen, dan oksida belerang di udara, akan
menimbulkan asap kabut yang dikenal dengan istilah smog berasal dari
kata smoke (asap) dan fog (kabut).
BAB 9
KIMIA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. KOMPOSISI SENYAWA KIMIA DALAM PANGAN
Senyawa kimia yang diperlukan oleh tubuh
diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
1. Karbohidrat
Kadar karbohidrat dari beberapa bahan makanan :
Bahan Makanan
|
Kadar Air (%)
|
Kadar Karbohidrat (%)
|
Beras
Jagung
Singkong
Kentang
Ubi
jalar
|
13
12
63
78
69
|
78,9
73,7
34,7
19,1
27,9
|
Karbohidrat
merupakan senyawa makromolekul (polimer) alam yang disebut polisakarida
(mengikat banyak sekali gugus-gugus sakarida). Sakarida atau tepatnya
monosakarida merupakan molekul gula sederhana, seperti glukosa, fruktosa, dan
maltosa.
Selain
polisakarida dan monosakarida, dikenal juga senyawa disakarida, yaitu senyawa
yang tersusun atas dua monosakarida. Berikut ini adalah struktur molekul dari
disakarida:
Di dalam tubuh, senyawa polisakarida
dan disakarida dicerna dengan bantuan enzim menjadi molekul sederhana, yaitu
glukosa. Berikut ini adalah struktur molekul dari disakarida.
Karbohidrat enzim glukosa
(C6H12O6)n nC6H12O6
2.
Protein
Protein berasal dari kata proteos yang
berarti pertama atau utama. Protein merupakan bahan makanan penting atau utama
yang berfungsi dalam pembentukan atau pertumbuhan sel. Protein merupakan
senyawa makromolekul (polimer) alam yang terdiri atas 5000 sampai jutaan
molekul asam amino yang terikat. Ada 20 jenis asam amino yang menyusun molekul
protein. Asam amino-asam amino terikat satu sama lain melalui ikatan peptida.
Perhatikan struktur protein berikut :
H O
H
//
H2O – C – C – N – C –
COOH
R1 H
R2
Asam amino 1 Asam amino 2
Ikatan peptida protein
Kadar
protein dari beberapa bahan makanan yang sering dikonsumsi :
Bahan Makanan
|
Kadar Air (%)
|
Kadar Protein (%)
|
Daging sapi sedang
Ayam
Ikan mas
Teri segar
Telur ayam
Kacang kedelai kering
Tahu
Susu sapi
|
66
60
80
80
74
8
85
88
|
18,8
18,2
16,0
16,0
12,8
34,9
7,8
3,2
|
3. Lemak
Lemak merupakan bahan pangan yang memiliki
nilai kalori besar dan kelebihan lemak akan disimpan sebagai bahan cadangan
makanan dalam jaringan adipose di bawah kulit. Kada lemak dari beberapa bahan
makanan :
Bahan Makanan
|
Kadar Air (%)
|
Kadar Lemak (%)
|
Daging sapi gemuk
Ayam
Daging babi gemuk
Kelapa tua, daging
Kacang kedelai kering
Kacang tanah kering
|
60
60
42
47
8
4
|
22,0
25,0
45,0
34,7
18,1
42,8
|
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa kimia organik
yang diperlukan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada dalam makanan. Vitamin
berperan dalam reaksi metabolisme sel, melangsungkan pertumbuhan normal dan
memelihara kesehatan.
Ada
2 jenis vitamin yang diperlukan tubuh, yaitu vitamin yang larut dalam air
(vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
a. Vitamin B dan C
Vitamin
ini disebut prakoenzim (procoenzyme), bersifat larut dalam air, tidak
disimpan dalam tubuh dan kelebihannya akan dikeluarkan melalui urin.
1) Vitamin B
a.
Tiamin (vitamin B1)
b.
Riboflavin (vitamin B2)
c.
Asam nikotinat (niasin)
d.
Piridoksin (vitamin B6)
e.
Asam folat
f.
Biotin
g.
Asam pantotenat
h.
Kobalamin (vitamin B12)
2) Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin
C berperan dalam menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan
dan memelihara fungsi normal semua unit sel.
b. Vitamin A, D, E dan K
1) Vitamin A
Vitamin
ini berperan dalam proses melihat, yaitu proses fotokimia pada retina,
pembentukan jaringan epitel pada mata, serta pertumbuhan tulang dan gigi.
2) Vitamin D
Vitamin
D berperan mengatur penyerapan (absorpsi) kalsium dan fosfor dari saluran
pencernaan makanan, dan mengatur kalsifikasi (penumpukan kalsium) tulang dan
gigi.
3) Vitamin E
Vitamin
ini berperan sebagai antioksidan dan menjaga kesuburan.
4) Vitamin K
Vitamin
ini berperan dalam pembentukan protrombin dan protein-protein pembekuan darah
lainnya.
5. Mineral
Mineral berperan dalam mengatur
keseimbangan asam-basa, mengatur tekanan osmotik, membantu transportasi
beberapa senyawa yang diperlukan tubuh dan dalam proses pertumbuhan. Ditinjau
dari jumlah yang diperlukan oleh tubuh, maka mineral dapat dikelompokkan
menjadi makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien
yaitu mineral yang diperlukan cukup banyak, yaitu lebih dari 0,005% seperti
kalsium, fosfor, besi, magnesium, sulfur, natrium, kalium dan klor. Adapun
mikronutrien, yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil yaitu kurang
dari 0,005%, seperti iodium, tembaga, kobalt, mangan, seng, selenium,
molibdenum dan fluor.
6. Serat
Serat dalam makanan berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol dan memudahkan buang air besar karena tinja menjadi
lembek. Komponen utama serat adalah selulosa, hemiselulosa, gom tanaman,
pektin, lignin dan karbohidrat dari tanaman.
7. Air
Komponen paling penting kedua setelah
oksigen adalah air. Kebutuhan air bagi manusia dewasa rata-rata sebanyak 1,5
liter per hari yang diperoleh dari makanan dan air minum. Air berperan dalam
mempertahankan konsentrasi ion hidrogen, konsentrasi elektrolit, tekanan
osmotik, suhu dan keseimbangan lain dalam tubuh.
B. KOMPOSISI SENYAWA
KIMIA DALAM BAHAN SANDANG
Serat
pakaian dapat digolongkan menjadi serat alam (kapas dari tumbuhan, sutra dan
wol dari hewan), serat semisintesis (rayon) dan serat sintesis (poliamida dan
poliester).
1. Serat Alam
a. Kapas
Kapas
berupa bulu atau serat yang diperoleh dari buah pohon kapas yang panjangnya
sekitar 2-5 cm, dipisahkan dari bijinya dan hampir 90% mengandung senyawa
selulosa. Keuntungan kain tenunan dari bahan kapas adalah sifatnya yang empuk,
daya serap terhadap zat warna baik, dapat berfungsi sebagai isolator panas dan
berharga lebih murah.
b. Sutra
Serat
sutra diperoleh dari filamen (benang) kepompong ulat sutra. Kulit kepompong
adalah sebuah lapisan yang terdiri atas filamen. Panjang filamen dari tiap
kepompong adalah 1000-1400 m. Serat ini merupakan polimer serat protein yang
komponen utamanya fibroin (terdapat di bagian dalam) dan yang mengelilinginya
adalah sericin.
c. Wol
Wol
merupakan serat protein yang mengandung kretinin, diperoleh dari bulu domba.
Serat wol memiliki mutu istimewa sehingga membuatnya menjadi serat yang amat
berguna. Wol menyerap dan melepas uap air sehingga keadaannya sama dengan
kelembapan udara. Wol lembut, tetapi kuat dan tahan terhadap kotor serta tidak
mudah sobek.
2. Serat Semisintesis
a. Rayon
Rayon
merupakan contoh serat semisintesis karena dibuat dengan proses kimia dengan
bahan dasar alam yaitu serat selulosa.
3. Serat Sintesis
a. Serat Poliamida
Sejarah
pembuatan serat sintesis dimulai dengan dibuatnya serat poliamida oleh Du-pont
pada 1938 dengan nama Nilon. Nilon merupakan serat sintesis hasil reaksi antara
molekul senyawa diamin dan asam dikarboksilat. Serat ini memiliki massa jenis
kecil (ringan), koefisien gesek tinggi, kekuatan tekuk dan simpul tinggi, serta
bersifat permanen.
b. Serat Poliester
Pada
1954, di Amerika Serikat Du-pont telah memperoleh paten atas produksi secara
komersial poliester yang diberi nama Dacron. Serat poliester sintesis yang
banyak dipergunakan adalah polyethylene terephthalate (PET) yang dibuat
dari reaksi asam tereftalat dengan etilen glikol.
C. KOMPOSISI SENYAWA
KIMIA DALAM BAHAN BANGUNAN
1. Kayu
Kayu mengandung senyawa utama selulosa
yang termasuk golongan polisakarida dengan monomer glukosa. Kayu dipergunakan
antara lain untuk pembuatan tiang penyangga bangunan, pintu, jendela, meja,
kursi dan interior rumah.
2. Semen
Senyawa kimia yang terdapat di dalam semen
diantaranya trikalsium silikat, dikalsium silikat, kalsium aluminat dan
tetrakalsium aluminoferat. Selain itu juga terdapat senyawa anorganik kalsium
oksida (CaO), silikon (SiO2), Aluminium oksida (Al2O3)
dan besi(III) oksida (Fe2O3).
3. Cat
a. Cat Tembok
Bahan
baku cat tembok terdiri atas kalsium karbonat (CaCO3), titanium
dioksida (TiO2), PVAC (Poly Vinyl Acrilic), kaolin, pigmen, pine
oil dan air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan sebagai bahan
baku utama, PVAC sebagai bahan baku pengental dan perekat, kaolin sebagai bahan
pengisi, pigmen warna untuk memberi warna yang diinginkan dan pine oil sebagai
pengharum dan penguat warna agar tidak cepat pudar.
b. Cat Kayu/besi
Bahan
baku cat kayu/besi hampir sama dengan cat tembok. Perbedaannya pada cat
kayu/besi ditambahkan lateks (getah karet). Adapun pelarut yang digunakan adalah
terpentin (minyak cat) karena terpentin dapat melarutkan lateks.
4. Kaca
Bahan
baku kaca terdiri atas pasir kaca atau pasir kuarsa (pasir yang mengandung
senyawa silikon dioksida, SiO2), soda abu (NaCO3),
feldspar, boraks dan senyawa lain yang ditambahkan dalam jumlah sedikit.
Komponen
kimia terbesar dalam kaca (lebih dari 70%) adalah silikon dioksida (SiO2).
Komponen lainnya adalah Natrium dioksida (NaO2), kalsium oksida
(CaO), aluminium oksida (Al2O3), dan magnesium oksida
(MgO). Untuk pembuatan alat-alat gelas laboratorium biasanya ditambahkan boron
oksida.
5. Pipa Pralon
Untuk saluran air banyak digunakan pipa
pralon. Pipa ini merupakan senyawa polimer polivinil klorida yang disingkat
PVC. Polimer ini dibuat dari hasil reaksi monomer vinil klorida yang memiliki
rumus kimia CH2 = CHCl .
D. KIMIA YANG BERKAITAN
DENGAN PERDAGANGAN
Ilmu
Kimia yang berkaitan dengan perdagangan sangat luas sekali. Oleh karena itu,
kita persempit dengan pembahasan yang berkaitan dengan bahan logam, bahan
polimer dan bahan kimia.
1. Bahan Logam
Logam banyak dipakai dalam kehidupan
sehari-hari adalah besi, aluminium dan tembaga.
a. Besi
Besi
mentah dibuat dari bijih besi yaitu hematit (Fe2O3).
Bijih besi diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan besi cor dan besi baja.
b. Aluminium
Aluminium
merupakan logam yang ringan sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah
tangga, rangka bangunan, rangka sepeda dan badan pesawat.
c. Tembaga
Tembaga
di alam terdapat dalam bentuk mineral kalkopirit (CuFeS2) dan
malakit (Cu(OH)2CO3). Tembaga merupakan logam yang mudah
ditempa sehingga banyak dipergunakan untuk kerajinan dan karya seni. Tembaga
dapat membentuk paduan logam yang dinamakan perunggu (90% tembaga dan 10%
timah) dan monel (30% tembaga dan 70% nikel).
2. Bahan Polimer
Plastik merupakan senyawa makromolekul
(polimer), seperti plastik PE (polietilena) dan plastik PP (polipropilena).
Semua jenis plastik terbuat dari molekul-molekul kecil (monomer) yang bereaksi
bersama sehingga membentuk suatu molekul yang panjang (polimer).
Plastik
PE menggunakan bahan monomer etena (CH2 = CH2) sedangkan
plastik PP menggunakan bahan monomer propilena (CH3 – CH = CH2).
Selain untuk pembungkus, kedua plastik ini juga banyak dipakai untuk pembuatan
alat dapur, botol plastik, isolator kabel listrik, film dan pipa.
3. Bahan Kimia
a. Asam Sulfat
Asam
sulfat merupakan senyawa asam anorganik yang paling banyak digunakan dalam
dunia industri. Asam sulfat digunakan secara luas karena harganya relatif murah
dan merupakan bahan untuk membuat bermacam-macam garam sulfat. Asam sulfat juga
digunakan dalam industri pembuatan pupuk, penyamakan kulit, pengolahan minyak,
pewarnaan tekstil dan pertambangan timah.
b. Amonia
Di
alam nitrogen terdapat dalam bentuk gas dengan kadar sekitar 78% di udara. Gas
nitrogen direaksikan dengan hidrogen membentuk senyawa amonia (NH3) yang
berwujud gas. Gas amonia digunakan sebagaibahan baku pembuatan pupuk (pupuk
urea dan pupuk ZA), pembuatan pulp, pembuatan asam nitrat dan garam
nitrat, sebagai bahan peledak dan sebagai bahan pendingin.
c. Asam Klorida
Asam klorida merupakan bahan kimia yang
sama pentingnya asam sulfat. Asam klorida digunakan sebagai pelarut dalam
industri logam, kimia, makanan dan pengolahan minyak bumi.
E. KIMIA YANG BERKAITAN
DENGAN SENI DAN ESTETIKA
Seni dan
estetika berkaitan dengan keindahan, seperti lukisan dan tata rias. Bahan kimia
yang dipergunakan dalam bidang seni dan estetika, antara lain kertas, kanvas,
cat untuk melukis, cat untuk memperindah rumah, sabun untuk kebersihan atau
alat kosmetik untuk tata rias.
1. Kertas
Kertas
merupakan bahan polimer selulosa yang dibuat dari kayu.
2. Kain Kanvas
Kain kanvas memiliki serat yang lebih
kasar, terbuat dari bahan serat tumbuhan yang diperoleh dari serat kulit pohon
atau bisa juga berasal dari batang pohon, tangkai ataupun daun.
3. Cat
Penggunaan cat pada lukisan sama seperti
cat untuk kebutuhan papan, hanya biasanya cat minyak/cat air tidak diencerkan.
Cat mengandung senyawa makromolekul PVAC (Poly Vinyl Acrilic) dan lateks
(getah karet). Getah karet tersusun atas monomer isoprena sehingga
makromolekulnya adalah poliisoprena.
4. Sabun dan Detergen
Sabun
dan detergen merupakan bahan pembersih yang penggunaannya untuk mencuci alat
dapur, mandi, mencuci tangan dan sampo. Sabun memiliki bahan yang berbeda
dengan detergen. Sabun dibuat dari lemak atau minyak yang merupakan bahan alam,
sedangkan detergen dibuat dari bahan kimi, yaitu senyawa ABS (alkil
benzensulfonat).
KATA PENGANTAR
P
|
uji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami
dapat menyelesaikan tugas Kimia yang diberikan oleh Ibu guru , yang berjudul
Rangkuman Tentang Minyak Bumi dan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari tepat pada
waktunya.
Dan
tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu guru, nara sumber, dan
teman-teman yang memberikan masukan sehingga makalah yang berisi rangkuman ini
dapat terselesaikan . Kami berharap
dengan adanya tugas merangkum ini kami bisa lebih mengetahui hal-hal penting
dalam bab 8 dan bab 9 yang sebelumnya kami belum ketahui.
Kami
sadar bahwa makalah yang berisi rangkuman ini masih jauh dari kesempurnaan ,
olehnya itu kami mohon bimbingan ibu guru dan semua pihak demi kesempurnaan
makalah dan rangkuman berikutnya .
Akhirnya
, semoga segala bimbingan , dukungan , bantuan , dan partisifasinya mendapat
balasan dari Allah SWT . Amien.
Penulis
Windawati
. Alwi
Nis : 07 . 11 . 195
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ..................................................................................... i
Kata Pengantar
....................................................................................... ii
Daftar Isi
................................................................................................ iii
Rangkuman Bab 8 : Minyak Bumi
........................................................
- Pembentukan
Minyak Bumi ...................................................... 1
- Komponen
Minyak Bumi ........................................................... 2
- Pengolahan
Minyak Bumi ........................................................... 3
- Bensin dan
Bilangan Oktan ......................................................... 3
- Kegunaan
Minyak Bumi dan Residunya .................................... 4
- Dampak
Pembakaran Bahan Bakar .............................................. 5
Rangkuman Bab 9 : Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari .....................
- Komposisi
Senyawa Kimia Dalam Pangan ................................ 6
- Komposisi
Senyawa Kimia Dalam Bahan Sandang ................. 8
- Komposisi
Senyawa Kimia Dalam Bahan Bangunan ............. 9
- Kimia Yang
Berkaitan Dengan Perdagangan ............................ 9
- Kimia Yang
Berkaitan Dengan Seni dan Estetika .................... 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar