Sabtu, 17 November 2012

Minyak Bumi


BAB 8   
        Minyak bumi

A. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
          Pada 1958, di Moskow diadakan konferensi mengenal asal mula pembentukan minyak bumi. Pada konferensi tersebut diperoleh 2 pendapat mengenai asal-usul minyak bumi, yaitu minyak bumi berasal dari zat-zat anorganik dan minyak bumi berasal dari zat-zat organik.

1. Minyak Bumi dari Zat Anorganik
            Hipotesis yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari zat anorganik diajukan oleh kimiawan Prancis Berthelot, pada 1866. Menurut Berthelot, logam-logam alkali dalam bumi bereaksi dengan CO2 pada suhu tinggi membentuk gas asetilena (C2H2). Gas asetilena inilah yang kemudian membentuk senyawa hidrokarbon yang lain.

2. Minyak Bumi dari Zat Organik
            Zat organik penyusun minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Teori yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan Prancis, P.G.Macquir, pada 1758. Teori ini didasarkan pada sumber batu bara yang juga berasal dari tumbuh-tumbuhan. Adapun teori yang menyatakan bahwa minyak bumi selain berasal dari tumbuh-tumbuhan juga berasal dari hewan, pertama kali dikemukakan oleh J.P.Lesley pada 1865.
            Berdasarkan teori pembentukannya, minyak bumi berasal dari hasil pelapukan organisme hidup yang berlangsung sangat lama (berjuta-juta tahun). Pembentukan minyak bumi memerlukan lingkungan yang dapat memberi kadar zat organik tinggi dan memberi kesempatan pengawetan sehingga tidak terjadi oksidasi atau pembusukan.
            Minyak bumi berada dalam batuan sehingga disebut juga petroleum, yang berasal dari bahasa Latin petrus yang berarti batu dan oleum yang berarti minyak. Adapun istilah lain minyak bumi adalah minyak lantung (lantung artinya batu). Istilah minyak bumi berarti minyak yang dihasilkan dari dalam bumi. Untuk memahami proses pembentukan minyak bumi secara lebih baik, perhatikan gambar berikut :

Pembentukan endapan fosil di dalam laut :
  











Endapan fosil tertimbun oleh lapisan tanah dari pegunungan karena erosi :
 













            Fosil yang tertimbun akan membentuk minyak bumi dalam kurun waktu minimal 2 juta tahun. Ada minyak bumi yang terbentuk dalam waktu 500 juta tahun, 1000 juta tahun atau bahkan 2500 juta tahun. Setelah terbentuk, minyak bumi tersebut akan bergerak melalui celah-celah diantara lapisan batuan sehingga untuk memperolehnya harus dilakukan pengeboran.

B. KOMPONEN MINYAK BUMI
            Minyak mentah mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 80% - 85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hidrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%). Daerah penambangan minyak bumi di Indonesia diantaranya di daerah Cilacap, Balongan, Balikpapan, Dumai dan Sorong.

1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
            Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki rantai karbon pendek.
Contoh: CH3 - CH3   dan CH3 - CH2 - CH3
                          etana                                 propana

2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik
            Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena (CnH2n), tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua ( hanya memiliki ikatan tunggal seperti alkana ) dan membentuk struktur cincin.
                                                                 CH2                                                      CH2                                                                                                     /     \                                          /     \
            H2C – CH2                               H2C – CH2                                        H2C – CH2
                                                                       
            H2C – CH2                              H2C – CH2                                        H2C – CH2
                                                                                                                  \    /
                                                                                                                  CH2
            Siklobutana                               Siklopentana                              Sikloheksana                 

            Pada umumnya, senyawa hidrokarbon siklik dalam bumi berupa campuran siklopentana dan sikloheksana yang disebut naften.

3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
            Termasuk kedalam senyawa hidrokarbon ini adalah senyawa golongan isoalkana atau  isoparafin.
                                                                                       CH3
 

CH3 - CH - CH3                                             CH3 - CH - CH2 - C - CH3                    
 

         CH3                                              CH3                        CH3                                   
      Isobutana                                                     Isooktana

4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
            Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Berikut menyatakan komposisi senyawa hidrokarbon dalam beberapa komponen minyak bumi :
Komponen
Minyak Bumi
% Volume
n-alkana
Sikloalkana
Isoalkana
Aromatik
Residu
Gas
Bensin
Kerosin
Solar
Minyak Pelumas
Residu
100
38
23
22
16
13
-
43
43
48
52
51
-
20
15
9
6
1
-
9
19
21
24
27
-
-
-
-
-
8

C. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
            Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi,treating dan blending.

1. Distilasi
            Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut.

2. Cracking
            Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat 2 cara proses cracking, yaitu :
  1. Cara panas (thermal cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah.
  2. Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk katalis platina atau molibdenum oksida.
3. Reforming
            Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Contoh :
CH3 - CH2 - CH2 - CH3             CH3 - CH - CH3
                                                                       
                                                         CH3
             n-butana                       2-metilpropana 

4. Polimerisasi
                  Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Misalnya, penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana yang menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
                                                                                           CH3
 

CH3 - C = CH2 + CH3 - CH - CH3             CH3 - CH - CH2 - C - CH3
                              
        CH3                                CH3                                       CH3            CH3   

5. Treating
            Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
  1. Copper sweetening dan doctor treating adalah proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau tidak sedap.
  2. Acid treatment adalah proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
  3. Desulfurizing (desulfurisasi) adalah proses penghilangan unsur belerang.

6. Blending
            Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (percampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya. Bahan-bahan pencampur tersebut, antara lain tetraethyllead (TEL), MTBE, etanol, dan metanol. Penambahan zat aditif ini dapat meningkatkan bilangan oktan.

D. BENSIN DAN BILANGAN OKTAN
          Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling banyak dikonsumsi untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Komponen utama bensin adalah n-heptana (C7H16) dan kandungan isooktana (C8H18). Kualitas bensin ditentukan oleh kandungan isooktana yang dikenal dengan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan n-heptana = 0 dan bilangan oktan isooktana = 100. Jika bensin mengandung 75% isooktana dan 25% n-hektana, berarti bilangan oktan bensin adalah 75. Kandungan isooktana pada bensin memiliki fungsi sebagai berikut :
1.      Mengurangi ketukan (knocking) pada mesin kendaraan. Kendaraan bermesin besar, seperti sedan mewah, yang memerlukan bensin yang berbilangan oktan tinggi
2.      Meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga menghasilkan energi yang lebih besar
Selain dapat dilakukan dengan cara memperbesar kandungan isooktana, bilangan oktan bensin
dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif antiketukan, seperti TEL,MTBE dan etanol.

1. Tetraethyllead (TEL)
            TEL memiliki rumus molekul Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromida (C2H5Br).

2. Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)
            Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118 dan rumus struktur sebagai berikut :
                                                         CH3
 

                                               CH3 - C - O - CH3
                                                                       
                                                         CH3

3. Etanol
            Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran bensin.

E. KEGUNAAN MINYAK BUMI DAN RESIDUNYA

1. Kegunaan Minyak Bumi
            Minyak bumi memiliki banyak kegunaan diantaranya :
a. Bahan bakar gas
            Terdapat 2 jenis gas alam dalam bentuk cair yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, yaitu : 1) Liquified Natural Gas (LNG)
    LNG dikenal juga sebagai gas rawa yang terdiri atas 90% metana dan 10% etana
2) Liquified Petroleum Gas (LPG)
    LPG sehari-hari dikenal sebagai gas elpiji yang memiliki komponen utama propana (C3H8) dan
    butana (C4H10).
b. Pelarut dalam industri. Contohnya, petroleum eter
c. Bahan bakar kendaraan bermotor. Contohnya, bensin dan solar
d. Bahan bakar rumah tangga dan bahan baku pembuatan bensin. Contohnya, kerosin atau minyak
    tanah
e. Bahan bakar untuk mesin diesel (pada kendaraan bermotor, seperti bus, truk, kereta api, dan traktor)
    dan bahan baku pembuatan bensin.
f. Minyak pelumas. Digunakan untuk pelumasan atau lubrikasi mesin-mesin
g. Bahan pembuatan sabun dan detergen
h. Residu minyak bumi, yang terdiri atas :
1) Parafin : digunakan dalam pembuatan obat-obatan, kosmetik dan lilin
2) Aspal   : digunakan sebagai pengeras jalan raya
            Residu minyak bumi juga digunakan sebagai bahan dasar industri petrokimia. Residu minyak bumi yang berupa senyawa alkana rantai panjang diuraikan menjadi senyawa alkena, yaitu etena atau butadiena.
            (CH2 - CH2)        CH2 = CH2
                   residu                    etena

 [CH2 - CH2 - CH2 - CH2]        CH2 = CH - CH = CH2             
                              residu                                 1,3-butadiena
            Senyawa alkena (etena) yang terbentuk dapat diolah lebih lanjut menjadi senyawa karbon lain, diantaranya sebagai berikut :
a. Senyawa polietena (plastik)
            n(CH2 = CH2)         [CH2 - CH2 ]n
                    etena                 plastik polietena                                        
b. Senyawa etanol
            Etanol dibuat melalui reaksi hidrasi etena berikut :
CH2 = CH2 + H2O           CH3 - CH2 - OH
Senyawa etanol hasil industri petrokimia digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin.

F. DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
          Minyak bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon sehingga pembakarannya menghasilkan oksida karbon (CO dan CO2) dan uap air. Selain senyawa hidrokarbon, minyak bumi mengandung unsur belerang dan nitrogen sehingga pembakarannya juga menghasilkan oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen.

1. Oksida Karbon
            Unsur utama semua bahan bakar adalah karbon.
a. Gas Karbon Dioksida (CO2)
            Gas karbon dioksida dihasilkan secara alami dari proses pernapasan dan pembakaran sempurna berbagai senyawa hidrokarbon. Gas CO2 tidak membahayakan kesehatan, tetapi pada konsentrasi tinggi, yaitu (10%-20%), dapat menyebabkan pengsan karena CO2 menggantikan posisi oksigen dalam tubuh sehingga tubuh kekyrangan oksigen. Senyawa hidrokarbon (CxHy) yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, akan terbakar sempurna menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air sesuai persamaan reaksi berikut.  
CxHy(l) + O2(g)          CO2(g) + H2O(g)
Gas CO2 yang dihasilkan alam akan dimanfaatkan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
6 CO2(g) + H2O(g)            C6H12O6(s) + 6 O2(g)

b. Gas Karbon Monoksida (CO)
            Gas CO bertindak sebagai ligan sehingga ikatan antara Hb dan CO bersifat tidak dapat balik (irreversible). Hb + CO        HbCO
            Ikatan itu tetap stabil hingga Hb tersebut rusak. Ikatan antara gas O2 dan Hb dalam molekul HbO2 bersifat dapat balik (reversible) sehingga pada saat digunakan untuk pembakaran, O2 akan dilepas dan Hb dapat digunakan kembali untuk mengikat oksigen.
            Hb + 4 O2          Hb(O2)4
            Dalam darah seseorang yang keracunan gas CO masih terdapat oksigen, tetapi oksigen ini tidak dapat digunakan karena semua Hb lebih mudah berikatan dengan CO daripada dengan O2 .
           Gas CO dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang berlangsung tidak sempurna pada kendaraan bermotor.
            CxHy(l) + O2(g)       C(s) + CO(g) + CO2(g) + H2O(g)
            Cara-cara untuk menghasilkan pembakaran sempurna pada kendaraan bermotor :
1)      Memelihara sistem pengaturan bahan bakar
2)      Memelihara sistem pengapian
3)      Memelihara sistem pemasukan udara ke ruang bakar
4)      Menggunakan katalis pada knalpot, untuk mengubah CO menjadi CO2

2. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
            Belerang yang terdapat dalam minyak bumi atau batu bara terbakar sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
            S(s) + O2(g)         SO2(g)       
            Gas SO2 di udara dapat teroksidasi menghasilkan gas SO3 .
            2 SO2(g) + O2            2 SO3(g)

3. Oksida Nitrogen
            Senyawa hidrogen yang merupakan gas pencemar adalah oksida nitrogen (NO, NO2) dan amonia (NH3).

4. Logam Timbel (Pb)
            Logam Pb dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak, menghambat pertumbuhan dan dapat menimbulkan kelumpuhan. Gejala keracunan logam Pb, yaitu mual, anemia dan sakit perut.

5. Partikulat
            Keberadaan partikulat padat dan cair ditambah dengan adanya oksida-oksida nitrogen, dan oksida belerang di udara, akan menimbulkan asap kabut yang dikenal dengan istilah smog berasal dari kata smoke (asap) dan fog (kabut).


BAB 9
        KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. KOMPOSISI SENYAWA KIMIA DALAM PANGAN
          Senyawa kimia yang diperlukan oleh tubuh diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

1. Karbohidrat
            Kadar karbohidrat dari beberapa bahan makanan :
Bahan Makanan
Kadar Air (%)
Kadar Karbohidrat (%)
Beras
Jagung
Singkong
Kentang
Ubi jalar
13
12
63
78
69
78,9
73,7
34,7
19,1
27,9
            Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul (polimer) alam yang disebut polisakarida (mengikat banyak sekali gugus-gugus sakarida). Sakarida atau tepatnya monosakarida merupakan molekul gula sederhana, seperti glukosa, fruktosa, dan maltosa.
            Selain polisakarida dan monosakarida, dikenal juga senyawa disakarida, yaitu senyawa yang tersusun atas dua monosakarida. Berikut ini adalah struktur molekul dari disakarida:
 



                                                   





















            Di dalam tubuh, senyawa polisakarida dan disakarida dicerna dengan bantuan enzim menjadi molekul sederhana, yaitu glukosa. Berikut ini adalah struktur molekul dari disakarida.
            Karbohidrat   enzim     glukosa
                                 (C6H12O6)n        nC6H12O6

2. Protein
            Protein berasal dari kata proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan bahan makanan penting atau utama yang berfungsi dalam pembentukan atau pertumbuhan sel. Protein merupakan senyawa makromolekul (polimer) alam yang terdiri atas 5000 sampai jutaan molekul asam amino yang terikat. Ada 20 jenis asam amino yang menyusun molekul protein. Asam amino-asam amino terikat satu sama lain melalui ikatan peptida. Perhatikan struktur protein berikut :

                       H      O         H
                               //  
            H2O – C – C – N – C – COOH
 

                      R1           H   R2    
           Asam amino 1                   Asam amino 2
                                        Ikatan peptida protein
            Kadar protein dari beberapa bahan makanan yang sering dikonsumsi :
Bahan Makanan
Kadar Air (%)
Kadar Protein (%)
Daging sapi sedang
Ayam
Ikan mas
Teri segar
Telur ayam
Kacang kedelai kering
Tahu
Susu sapi
66
60
80
80
74
8
85
88
18,8
18,2
16,0
16,0
12,8
34,9
7,8
3,2

3. Lemak
            Lemak merupakan bahan pangan yang memiliki nilai kalori besar dan kelebihan lemak akan disimpan sebagai bahan cadangan makanan dalam jaringan adipose di bawah kulit. Kada lemak dari beberapa bahan makanan :
Bahan Makanan
Kadar Air (%)
Kadar Lemak (%)
Daging sapi gemuk
Ayam
Daging babi gemuk
Kelapa tua, daging
Kacang kedelai kering
Kacang tanah kering
60
60
42
47
8
4
22,0
25,0
45,0
34,7
18,1
42,8

4. Vitamin
            Vitamin merupakan senyawa kimia organik yang diperlukan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada dalam makanan. Vitamin berperan dalam reaksi metabolisme sel, melangsungkan pertumbuhan normal dan memelihara kesehatan.
            Ada 2 jenis vitamin yang diperlukan tubuh, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
a. Vitamin B dan C
            Vitamin ini disebut prakoenzim (procoenzyme), bersifat larut dalam air, tidak disimpan dalam tubuh dan kelebihannya akan dikeluarkan melalui urin.
1) Vitamin B
            a. Tiamin (vitamin B1)
            b. Riboflavin (vitamin B2)
            c. Asam nikotinat (niasin)
            d. Piridoksin (vitamin B6)
            e. Asam folat
            f. Biotin
            g. Asam pantotenat
            h. Kobalamin (vitamin B12)
2) Vitamin C (asam askorbat)
            Vitamin C berperan dalam menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dan memelihara fungsi normal semua unit sel.

b. Vitamin A, D, E dan K
1) Vitamin A
            Vitamin ini berperan dalam proses melihat, yaitu proses fotokimia pada retina, pembentukan jaringan epitel pada mata, serta pertumbuhan tulang dan gigi.
2) Vitamin D
            Vitamin D berperan mengatur penyerapan (absorpsi) kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan makanan, dan mengatur kalsifikasi (penumpukan kalsium) tulang dan gigi.
3) Vitamin E
            Vitamin ini berperan sebagai antioksidan dan menjaga kesuburan.
4) Vitamin K
            Vitamin ini berperan dalam pembentukan protrombin dan protein-protein pembekuan darah lainnya.

5. Mineral
            Mineral berperan dalam mengatur keseimbangan asam-basa, mengatur tekanan osmotik, membantu transportasi beberapa senyawa yang diperlukan tubuh dan dalam proses pertumbuhan. Ditinjau dari jumlah yang diperlukan oleh tubuh, maka mineral dapat dikelompokkan menjadi makronutrien dan mikronutrien.
            Makronutrien yaitu mineral yang diperlukan cukup banyak, yaitu lebih dari 0,005% seperti kalsium, fosfor, besi, magnesium, sulfur, natrium, kalium dan klor. Adapun mikronutrien, yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil yaitu kurang dari 0,005%, seperti iodium, tembaga, kobalt, mangan, seng, selenium, molibdenum dan fluor.

6. Serat
            Serat dalam makanan berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dan memudahkan buang air besar karena tinja menjadi lembek. Komponen utama serat adalah selulosa, hemiselulosa, gom tanaman, pektin, lignin dan karbohidrat dari tanaman.

7. Air
            Komponen paling penting kedua setelah oksigen adalah air. Kebutuhan air bagi manusia dewasa rata-rata sebanyak 1,5 liter per hari yang diperoleh dari makanan dan air minum. Air berperan dalam mempertahankan konsentrasi ion hidrogen, konsentrasi elektrolit, tekanan osmotik, suhu dan keseimbangan lain dalam tubuh.

B. KOMPOSISI SENYAWA KIMIA DALAM BAHAN SANDANG
          Serat pakaian dapat digolongkan menjadi serat alam (kapas dari tumbuhan, sutra dan wol dari hewan), serat semisintesis (rayon) dan serat sintesis (poliamida dan poliester).

1. Serat Alam
a. Kapas
            Kapas berupa bulu atau serat yang diperoleh dari buah pohon kapas yang panjangnya sekitar 2-5 cm, dipisahkan dari bijinya dan hampir 90% mengandung senyawa selulosa. Keuntungan kain tenunan dari bahan kapas adalah sifatnya yang empuk, daya serap terhadap zat warna baik, dapat berfungsi sebagai isolator panas dan berharga lebih murah.
b. Sutra
            Serat sutra diperoleh dari filamen (benang) kepompong ulat sutra. Kulit kepompong adalah sebuah lapisan yang terdiri atas filamen. Panjang filamen dari tiap kepompong adalah 1000-1400 m. Serat ini merupakan polimer serat protein yang komponen utamanya fibroin (terdapat di bagian dalam) dan yang mengelilinginya adalah sericin.
c. Wol
            Wol merupakan serat protein yang mengandung kretinin, diperoleh dari bulu domba. Serat wol memiliki mutu istimewa sehingga membuatnya menjadi serat yang amat berguna. Wol menyerap dan melepas uap air sehingga keadaannya sama dengan kelembapan udara. Wol lembut, tetapi kuat dan tahan terhadap kotor serta tidak mudah sobek.

2. Serat Semisintesis
a. Rayon
            Rayon merupakan contoh serat semisintesis karena dibuat dengan proses kimia dengan bahan dasar alam yaitu serat selulosa.

3. Serat Sintesis
a. Serat Poliamida
            Sejarah pembuatan serat sintesis dimulai dengan dibuatnya serat poliamida oleh Du-pont pada 1938 dengan nama Nilon. Nilon merupakan serat sintesis hasil reaksi antara molekul senyawa diamin dan asam dikarboksilat. Serat ini memiliki massa jenis kecil (ringan), koefisien gesek tinggi, kekuatan tekuk dan simpul tinggi, serta bersifat permanen.
b. Serat Poliester
            Pada 1954, di Amerika Serikat Du-pont telah memperoleh paten atas produksi secara komersial poliester yang diberi nama Dacron. Serat poliester sintesis yang banyak dipergunakan adalah polyethylene terephthalate (PET) yang dibuat dari reaksi asam tereftalat dengan etilen glikol. 











C. KOMPOSISI SENYAWA KIMIA DALAM BAHAN BANGUNAN

1. Kayu
            Kayu mengandung senyawa utama selulosa yang termasuk golongan polisakarida dengan monomer glukosa. Kayu dipergunakan antara lain untuk pembuatan tiang penyangga bangunan, pintu, jendela, meja, kursi dan interior rumah.

2. Semen
            Senyawa kimia yang terdapat di dalam semen diantaranya trikalsium silikat, dikalsium silikat, kalsium aluminat dan tetrakalsium aluminoferat. Selain itu juga terdapat senyawa anorganik kalsium oksida (CaO), silikon (SiO2), Aluminium oksida (Al2O3) dan besi(III) oksida (Fe2O3).

3. Cat
a. Cat Tembok
            Bahan baku cat tembok terdiri atas kalsium karbonat (CaCO3), titanium dioksida (TiO2), PVAC (Poly Vinyl Acrilic), kaolin, pigmen, pine oil dan air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan sebagai bahan baku utama, PVAC sebagai bahan baku pengental dan perekat, kaolin sebagai bahan pengisi, pigmen warna untuk memberi warna yang diinginkan dan pine oil sebagai pengharum dan penguat warna agar tidak cepat pudar.
b. Cat Kayu/besi
            Bahan baku cat kayu/besi hampir sama dengan cat tembok. Perbedaannya pada cat kayu/besi ditambahkan lateks (getah karet). Adapun pelarut yang digunakan adalah terpentin (minyak cat) karena terpentin dapat melarutkan lateks.

4. Kaca
            Bahan baku kaca terdiri atas pasir kaca atau pasir kuarsa (pasir yang mengandung senyawa silikon dioksida, SiO2), soda abu (NaCO3), feldspar, boraks dan senyawa lain yang ditambahkan dalam jumlah sedikit.
            Komponen kimia terbesar dalam kaca (lebih dari 70%) adalah silikon dioksida (SiO2). Komponen lainnya adalah Natrium dioksida (NaO2), kalsium oksida (CaO), aluminium oksida (Al2O3), dan magnesium oksida (MgO). Untuk pembuatan alat-alat gelas laboratorium biasanya ditambahkan boron oksida.

5. Pipa Pralon
            Untuk saluran air banyak digunakan pipa pralon. Pipa ini merupakan senyawa polimer polivinil klorida yang disingkat PVC. Polimer ini dibuat dari hasil reaksi monomer vinil klorida yang memiliki rumus kimia CH2 = CHCl .

D. KIMIA YANG BERKAITAN DENGAN PERDAGANGAN
          Ilmu Kimia yang berkaitan dengan perdagangan sangat luas sekali. Oleh karena itu, kita persempit dengan pembahasan yang berkaitan dengan bahan logam, bahan polimer dan bahan kimia.

1. Bahan Logam
            Logam banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah besi, aluminium dan tembaga.
a. Besi
            Besi mentah dibuat dari bijih besi yaitu hematit (Fe2O3). Bijih besi diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan besi cor dan besi baja.
b. Aluminium
            Aluminium merupakan logam yang ringan sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, rangka bangunan, rangka sepeda dan badan pesawat.
c. Tembaga
            Tembaga di alam terdapat dalam bentuk mineral kalkopirit (CuFeS2) dan malakit (Cu(OH)2CO3). Tembaga merupakan logam yang mudah ditempa sehingga banyak dipergunakan untuk kerajinan dan karya seni. Tembaga dapat membentuk paduan logam yang dinamakan perunggu (90% tembaga dan 10% timah) dan monel (30% tembaga dan 70% nikel).

2. Bahan Polimer
            Plastik merupakan senyawa makromolekul (polimer), seperti plastik PE (polietilena) dan plastik PP (polipropilena). Semua jenis plastik terbuat dari molekul-molekul kecil (monomer) yang bereaksi bersama sehingga membentuk suatu molekul yang panjang (polimer).
            Plastik PE menggunakan bahan monomer etena (CH2 = CH2) sedangkan plastik PP menggunakan bahan monomer propilena (CH3 – CH = CH2). Selain untuk pembungkus, kedua plastik ini juga banyak dipakai untuk pembuatan alat dapur, botol plastik, isolator kabel listrik, film dan pipa.

3. Bahan Kimia
a. Asam Sulfat
            Asam sulfat merupakan senyawa asam anorganik yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Asam sulfat digunakan secara luas karena harganya relatif murah dan merupakan bahan untuk membuat bermacam-macam garam sulfat. Asam sulfat juga digunakan dalam industri pembuatan pupuk, penyamakan kulit, pengolahan minyak, pewarnaan tekstil dan pertambangan timah.
b. Amonia
            Di alam nitrogen terdapat dalam bentuk gas dengan kadar sekitar 78% di udara. Gas nitrogen direaksikan dengan hidrogen membentuk senyawa amonia (NH3) yang berwujud gas. Gas amonia digunakan sebagaibahan baku pembuatan pupuk (pupuk urea dan pupuk ZA), pembuatan pulp, pembuatan asam nitrat dan garam nitrat, sebagai bahan peledak dan sebagai bahan pendingin.
c. Asam Klorida
            Asam klorida merupakan bahan kimia yang sama pentingnya asam sulfat. Asam klorida digunakan sebagai pelarut dalam industri logam, kimia, makanan dan pengolahan minyak bumi.

E. KIMIA YANG BERKAITAN DENGAN SENI DAN ESTETIKA
          Seni dan estetika berkaitan dengan keindahan, seperti lukisan dan tata rias. Bahan kimia yang dipergunakan dalam bidang seni dan estetika, antara lain kertas, kanvas, cat untuk melukis, cat untuk memperindah rumah, sabun untuk kebersihan atau alat kosmetik untuk tata rias.

1. Kertas
            Kertas merupakan bahan polimer selulosa yang dibuat dari kayu.

2. Kain Kanvas
            Kain kanvas memiliki serat yang lebih kasar, terbuat dari bahan serat tumbuhan yang diperoleh dari serat kulit pohon atau bisa juga berasal dari batang pohon, tangkai ataupun daun.

3. Cat
            Penggunaan cat pada lukisan sama seperti cat untuk kebutuhan papan, hanya biasanya cat minyak/cat air tidak diencerkan. Cat mengandung senyawa makromolekul PVAC (Poly Vinyl Acrilic) dan lateks (getah karet). Getah karet tersusun atas monomer isoprena sehingga makromolekulnya adalah poliisoprena.

4. Sabun dan Detergen
            Sabun dan detergen merupakan bahan pembersih yang penggunaannya untuk mencuci alat dapur, mandi, mencuci tangan dan sampo. Sabun memiliki bahan yang berbeda dengan detergen. Sabun dibuat dari lemak atau minyak yang merupakan bahan alam, sedangkan detergen dibuat dari bahan kimi, yaitu senyawa ABS (alkil benzensulfonat).


KATA PENGANTAR




P
uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas Kimia yang diberikan oleh Ibu guru , yang berjudul Rangkuman Tentang Minyak Bumi dan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari tepat pada waktunya.

Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu guru, nara sumber, dan teman-teman yang memberikan masukan sehingga makalah yang berisi rangkuman ini dapat terselesaikan .  Kami berharap dengan adanya tugas merangkum ini kami bisa lebih mengetahui hal-hal penting dalam bab 8 dan bab 9 yang sebelumnya kami belum ketahui. 
           
Kami sadar bahwa makalah yang berisi rangkuman ini masih jauh dari kesempurnaan , olehnya itu kami mohon bimbingan ibu guru dan semua pihak demi kesempurnaan makalah dan rangkuman berikutnya .    

Akhirnya , semoga segala bimbingan , dukungan , bantuan , dan partisifasinya mendapat balasan dari Allah SWT . Amien.                                                                        
                                                                                                                         





                                                                                                                                 Penulis



                                                                                Windawati . Alwi
                                                                                 Nis : 07 . 11 . 195


















DAFTAR ISI


Halaman Sampul .....................................................................................                   i
Kata Pengantar .......................................................................................                   ii
Daftar Isi ................................................................................................                    iii
Rangkuman Bab 8 : Minyak Bumi ........................................................
  1. Pembentukan Minyak Bumi ......................................................                    1
  2. Komponen Minyak Bumi ...........................................................                   2
  3. Pengolahan Minyak Bumi ...........................................................                   3
  4. Bensin dan Bilangan Oktan .........................................................                  3
  5. Kegunaan Minyak Bumi dan Residunya ....................................                   4
  6. Dampak Pembakaran Bahan Bakar ..............................................                 5
Rangkuman Bab 9 : Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari .....................
  1. Komposisi Senyawa Kimia Dalam Pangan ................................                    6
  2. Komposisi Senyawa Kimia Dalam Bahan Sandang .................                     8
  3. Komposisi Senyawa Kimia Dalam Bahan Bangunan .............                       9
  4. Kimia Yang Berkaitan Dengan Perdagangan ............................                    9
  5. Kimia Yang Berkaitan Dengan Seni dan Estetika ....................                     10



Tidak ada komentar:

Posting Komentar