Sabtu, 17 November 2012

Ikatan Kimia


Tugas              :   Makalah   
Mata Kuliah   :   Kimia Dasar

IKATAN KIMIA























Disusun oleh :              KELOMPOK 1
Jumatriatikah Hadrawi       I 211 10 001
M. Fadhlirrahman Latief  I 211 10 002                           
Faridah                                  I 211 10 003
Dian Ramadhani  Z.             I 211 10 004
Windawati Alwi                    I 211 10 005
Jusrini                                     I 211 10 251
Hartartyana                          I 211 10 252


JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2010



KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya atas tersusunnya makalah yang kami buat ini. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam kita kirimkan atas junjungan  Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.
Selain itu kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen kami yang tercinta atas bimbingan dan ilmunya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu memberi kami motivasi.
 Makalah ini kami buat sebagaimana tugas yang diberikan dosen MKU KIMIA DASAR yang dimana kami dari kelompok 1 (satu) ditugaskan  membuat makalah dengan judul KIMIA DASAR. Tujuan kami membuat makalah ini sebagai bahan untuk berdiskusi dengan teman-teman dari kelompok lain.
Harapan kami dengan tersusunnya makalah ini, akam mempermudah kita dalam mendiskusikan dan mempelajari jenis-jenis ikatan kimia paa umumnya.
Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” kami mengaharapkan saran dan kritik dari teman-teman agar makalah yang kami buat ini bisa lebih baik dan lebih bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 15 September 2010
  Tim Penyusun







i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................                  i
Daftar Isi.................................................................................................                    ii
Pendahuluan………………………………………………………………….          1
Ikatan Kovalen………………………………………………………………           2         
Ikatan Ionik………………………………………………………………….           2
Ikatan Logam…………………………………………………………………          4
 Kesimpulan......................................................................................……..                5
Daftar Pustaka.................................................................................   ………            5














ii


PENDAHULUAN

Ikatan Kimia adalah ikatan yang terbentuk mengikuti hukum oktet berdasarkan konfigurasi electron unsur gas mulia. Juga merupakan ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a).  Atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron.
B). Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom.
Ø  Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Ø  Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
Ø  Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Ø  Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
Ø Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium) 
Ikatan kimia pada prinsipnya berasal dari interaksi antar elektron-elektron yang ada pada orbit luar, atau orbit yang terisi sebagian atau orbit bebas dalam atom lainya.
 1. Interaksi atom-atom logam (ikatan metalik/ikatan logam).
            Dalam interaksi antar atom logam, ikatan kimia dibentuk oleh gaya tarik menarik-menarik elektron oleh inti (nucleus) yang berbeda. Asalnya elektron milik satu atom yang ditarik oleh inti atom tetangganya yang bermuatan +, dan elektron ini disharing dg gaya tarik yang sama oleh inti lain yang mengitarinya. Akibat jumlah elektron valensi yang rendah dan terdapat jumlah ruang kososng yang besar, maka e- memiliki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan demikian menyebabkan e- dapat berpindah secara bebas antar kation-kation tersebut. Elektron ini disebut “delocalized electron” dan ikatannya juga disebut “delocalized bonding”.
Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation yang tinggal berdekatan satu sama lain saling tarik menarik dengan elektron sebagai semennya.



















Ikatan kovalen
Ikatan dengan non logam
            Pada prinsipnya semua ikatan kimia berasal dari gaya tarik menarik inti (nucleus) yang bermuatan + terhadap e yang bermuatan negatif, Gaya tarik menarik ini ditentukan oleh Hukum Coulomb. 
Ikatan kovalen terbentuk, karena hampir semua unsur memiliki ruang kosong dan orbit luar berenergi rendah. Makin rendah energi suatu orbit, nakin tinggi stabilitas elektron yang ada di dalamnya. Semua unsur non-logam memiliki paling tidak 4 dari 8elektron yang mungkin berada pada orbit luar, kecuali: H, He, dan B.
        Perbedaan unsur non-logam dengan logam adalah tidak memiliki kelebihan ruang kosong yang berenergi rendah untuk penyebaran elektron yang akan disharing. Elektron yang dapat disharing dalam unsur non-logam tidak mengalami “delocalised” seperti pada ikatan metalik (ikatan logam). Jadi elektron ini tinggal terlokalisir dalam kedekatan antar 2 inti (ikatan kovalen).
Contoh: pembentukan H2 dari 2 atom H. Pada molekul H2 ada 3 gaya yang bekerja yaitu:
a). Gaya tolak-menolak antara 2 inti
b). Gaya tolak-menolak antara 2 elektron
c). Gaya tarik-menarik antara inti dari satu atom dengan elektron dari atom yang lainnya. Besarnya gaya c ini lebih besar dari jumlah gaya a dan b.

Ikatan kovalen: gaya tarik-menarik bersih (net) yang terjadi ketika setiap atom memasok 1 elektron yang tidak berpasangan untuk dipasangkan dengan yang lain, dan ada satu ruang kosong untuk menerima elektron dari atom yang lain, sehingga 2 elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut.

2.2. Valensi atau kekuatan penggabungan
        Valensi suatu atom adalah jumlah ikatan kovalen yang dapat terbentuk. Contoh: valensi H = 1, He = 0, F = 1, O = 2, Li =1. 
3. Ikatan non-logam dengan logam
        Pasangan elektron yang membentuk suatu ikatan antara atom logam dan non-logam terletak pada orbit yang overlap antara 2 atom tersebut. Karena atom non logam tidak mempunyai ruang kosong dengan energi rendah, maka elektron akan tersebar pada daerah orbit yang overlap.
        Atom dari unsur yang berbeda memiliki kemampuan yg berbeda dalam menarik pasangan elektron dalam suatu ikatan kovalen.
F, O, Cl    : kemampuan menariknya kuat
Na, K       : kemampuan menariknya lemah.
Elektro-negativitas: kemampuan relatif suatu unsur untuk memenuhi muatan listrik yang negatif.


 IKATAN Ion
        Ikatan ini berasal dari gaya tarik elektrostatik antara ion yang bermuatan berlawnan [Kation (+) dan anion (-)]. (Hukum Coulomb)
        Untuk sebagian besar unsur, proses pelepasan atau penambatan elektron adalah proses endotermik (membutuhkan energi). Ini berarti bahwa bentuk ion adalah kurang stabil dibandingkan atom yang tak bermuatan.
        Na           Na+  +  (-)  -  energi
). Ikatan Ion (elektrovalen)
o   Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
o   Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis.
o   Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
Contoh 1 :
Ikatan antara  dengan
Konfigurasi elektronnya :
= 2, 8, 1
 = 2, 8, 7

§  Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
§  Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
http://benito.staff.ugm.ac.id/IKATAN%20KIMIA%20BENITO_files/image006.gif        ½O2 +  2 (-)             O-2  -  energi
Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah yang terbentuk oleh reaksi antara unsur alkali dengan halogen.
http://benito.staff.ugm.ac.id/IKATAN%20KIMIA%20BENITO_files/image007.gifContoh:   Na  +  Cl          NaCl.

Keduanya memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar, sehingga pasangan elektron yang membentuk ikatan lebih banyak tertarik oleh atom Cl.
Makin besar perbedaan elektro-negativitasnya makin besar pula karakter ioniknya. Namun ada kekecualian untuk F dan Cs, F memiliki elektro-negativitas paling kuat, sedang Cs memiliki elektro-negativitas paling lemah, sehingga ikatannya tidak sepenuhnya ionik. Bagaimanapun juga ikatan kovalen murni ada dalam molekul yang tersusun oleh molekul yang sama (H2, Cl2, C-C) atau molekul yang tersusun dari atom yg memiliki elektro-negativitas yang hampir sama, contoh: C-H.
                        Contoh 2 :
Ikatan antara Na dengan O
ü  Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1 elektron menjadi kation Na+
(2,8,1)        (2,8)
ü  Supaya mencapai oktet, maka O harus menerima 2 elektron menjadi anion
(2,6)                    (2,8)






ü  Reaksi yang terjadi :
                      (x2)
                    (x1)
                                             +
2Na + O               2 Na+ +                       Na2O



Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
a)      Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
b)      Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
c)      Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS
Sifat umum senyawa ionik :
1)      Titik didih dan titik lelehnya tinggi.
2)      Keras, tetapi mudah patah.
3)      Penghantar panas yang baik.
4)      Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit).
5)      Larut dalam air.
6)      Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena).

     
            Ikatan Logam
v  Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
v  Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
v  Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
v  Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
v  Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.













Kesimpulan
Dari bermacam-macam ikatan dapat disimpulkan sbb:
a). Senyawa dengan ikatan kovalen yang dominan, elektron dari ikatan berada pada atom yang membuat ikatan. Diantara molekul yang berbeda ada ikatan yang lemah yang disebut “gaya van der Waals”. Hal yang sama terjadi untuk senyawa dengan “ikatan kovalen koordinat”. Molekul yang berbeda membentuk satuan-satuan yang terpisah. Dalam molekul ini jarak antar atom dalam molekul lebih kecil dari jarak antara atom dan molekul didekatnya.

b). Senyawa dengan ikatan metalik dan ionik yang dominan, ikatan itu dibuat oleh elektron-elektron yang disharing. Dalam logam gaya tarik berasal dari “delocalised electron”, sedang dalam senyawa ionik berasal dari gaya tarik menarik antara ion positif dan negatif. Dalam senyawa ini, partikel-partikel bermuatan diposisikan pada jarak yg sama satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada kemungkinan untuk membedakan atau memisahkan molekul yang utuh (discrete). Dalam logam, setiap atom biasanya diposisikan pada jarak yang sama dari 6, 8 atau 12 atom yang lainnya yang menunjukkan bahwa ikatan dengan seluruh atom-atom yang berbeda ini memiliki kekuatan yang sama.
                Dalam bentuk padat, struktur ionik seperti NaCl, setiap Na+ dikelilingi oleh 6 Cl pada jarak yang sama, setiap Cl- dikelilingi oleh 6 Na+ juga pada jarak yang sama, yang menunjukkan bahwa setiap Na+ ditarik oleh 6 Cl- dg kekuatan yang sama, setiap Cl- juga ditarik oleh 6 Na+ dg kekuatan yang sama. Bentuk pada ini hanya larut dalam pelarut polar (air) yang dapat memutus ikatan ionik dengan sifat polaritasnya dan membentuk ion hidrat (ion yang diseliputi dengan mantel air).


DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/   diakses pada tanggal 14 September 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/ikatankimia diakses pada tanggal 14 September 2010
http://benito.staff.ugm.ac.id/IKATAN%20KIMIA%20BENITO.htm/ diakses pada tanggal 14 September 2010
















1 komentar: