PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Mahluk hidup termasuk hewan memerlukan zat-zat gizi untuk
melengkapi kebutuhan akan protein, energi, mineral dan vitamin serta lainnya
yang digunakan untuk proses pertumbuhan produksi serta reproduksi dan
pemeliharaan tubuhnya. Tanaman yang merupakan sumber makanan pokok untuk hewan,
juga merupakan suatu unit biologi yang terdiri atas unit kimia yang sama dengan
hewan. Oleh karena itu, membicarakan komposisi atau susunan tubuh hewan dan
tubuh tanaman sangat penting.
Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat
diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik
untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan
menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa.
Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan.
Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan
pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Pakan yang sering
diberikan pada ternak kerja antara lain berupa: hijauan dan konsentrat (makanan
penguat).
Pakan ternak yang baik berasal dari hewan maupun nabati,
dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk, berdasarkan atas nomenklatur
Internasional, sumber, bentuk, tekstur, bau dan asalnya. Hal inilah yang
melatar belakangi dilakukannya Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum
mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis.
Tujuan
Praktikum
Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum mengenai
Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis bertujuan untuk memberikan gambaran
dan pemahaman mengenai jenis-jenis bahan pakan secara makroskopis sebelum membuat
formulasi ransum.
Kegunaan
Praktikum
Kegunaan dari Praktikum Bahan Pakan
dan Formulasi Ransum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis adalah
agar peserta praktikum dapat mengetahui jenis-jenis bahan pakan secara
makroskopis dan dapat mengelompokkannya berdasarkan tata cara evaluasi bahan
pakan.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pakan, Ransum, Konsentrat, dan Hijauan
1. Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang
diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa
Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan
kehidupan makhlukh hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan
berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral
dan vitaminnya seimbang (Anonim, 2011).
Pakan ruminansia terdiri atas pakan
hijauan sumber serat dan pakan tambahan sumber protein, energi, mineral dan
vitamin. Sejumlah kecil suplemen tertentu seperti mineral, vitamin atau asam
amino diberikan kalau benar-benar menjadi pembatas produksi. Sebagian besar
hijauan pakan adalah rerumputan dan semak dengan kandungan protein antara 6-10%
dan TDN 50% atau kurang sehingga hanya cocok untuk hidup pokok. Di musim
penghujan hijauan ini berlimpah, sebaliknya di musim kemarau sedikit. Dengan
penyimpanan dalam bentuk kering, hijauan ini dapat dimanfaatkan selama musim
kemarau (Puslitbangnak, 2011).
2. Ransum
Ransum adalah pakan jadi yang siap
diberikan pada ternak yang diberikan pada ternak yang disusun dari berbagai
jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan
kebutuhan nutrisi dan energi yang diperlukan. Berdasarkan bentuknya, ransum
dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu mash, pellet, dan crumble (Sinaga, 2009).
Ransum adalah makanan yang disediakan
bagi ternak untuk 24 jam. Karena suatu ransum seimbang menyediakan semua zat
makanan yang dibutuhkan untuk memberi makan ternak selama 24 jam (Sinaga, 2009).
Konsumsi ransum sangat dipengaruhi
oleh berat badan dan umur ternak konsumsi ransum akan semakin meningkat dengan
meningkatnya berat badan ternak. Jumlah ransum yang dikonsumsi juga akan
bertambah dengan bertambahnya umur ternak (Sinaga, 2009).
3. Konsentrat
Konsentrat adalah suatu bahan pakan
yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi
dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai
suplemen (pelengkap) atau pakan lengkap (Anonim, 2011).
Konsentrat adalah bahan pakan yang
mengandung nutrisi yang sangat tinggi, dengan kandungan serat rendah.
Konsentrat adalah bahan makanan yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi
kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. konsentrat atau
makanan penguat adalah bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti
protein atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%).
Konsentrat mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan
sumber energi (biji-bijian, sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan,
vitamin dan mineral). Penggunaan konsentrat agar dapat mencapai sasaran harus
memperhatikan 3 hal berikut ini: (1) Pemberian konsentrat jangan terlalu
berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak; (2) Pemberian
konsentrat jangan terlalu berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi
ternak; dan (3) Pemberian konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah
produksi (susu atau daging) (Priyono, 2008).
4. Hijauan
Hijauan
adalah semua bahan makanan ternak yang diberikan dalam bentuk segar. Hijauan
dapat berupa tanaman rumput-rumputan, kacang-kacangan, semak, perdu, atau pohon
yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan terutama ternak herbivore (Anonim, 2011).
Hijauan pakan (Forages) ini dikenal
pula dengan istilah hijauan makanan ternak (HMT) Contohnya:Rumput
Rumput-rumputan misalnya rumput gajah, teki, ilalang dan lain-lain. Leguminosa
misalnya kalopo, centro, serta hijauan lain selain rumput dan legume contoh
nangka, ketela pohon dan lain-lain. Sumberdaya tanaman pakan pada umumnya
mengandalkan berbagai jenis tanaman hijauan pakan kelompok rumput-rumputan (Gramineae)
dan leguminosa
(Leguminoseae). Namun
mengandalkan sumberdaya tanaman hijauan pakan ini secara kuantitatif,
kualitatif dan kontinyuitas sulit diharapkan karena ketersediaan alokasi lahan
yang diperuntukkan. Sumberdaya pakan yang potensial adalah pemanfaatan
limbah pertanian dan industri pertanian. Di daerah pertanian lahan kering
dapat diharapkan ketersediaan jerami padi, jerami jagung, pucuk tebu, juga
jerami kacang tanah dan kedelai, disamping hasil pengolahan hasil pertanian
katul dan berbagai bungkil (Egarusiani,
2009).
Menurut Egarusiani (2009) beberapa macam hijauan dan
leguminosa misalnya seperti :
a. Rumput gajah (Pennisetum
purpureum)
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga
rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas
dan disukai ternak. Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl),
tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan
tanah yang tinggi. Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang
kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur.
b.
Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Tanah asli lamtoro adalah Meksiko dan Amerika Tengah, di mana tanaman ini tumbuh menyebar luas. Penjajah Spanyol membawa biji-bijinya dari sana ke Filipina di akhir abad XVI. dan dari tempat ini mulailah lamtoro
menyebar luas ke pelbagai bagian dunia; ditanam sebagai peneduh tanaman kopi, penghasil kayu bakar, serta sumber
pakan ternak yang lekas tumbuh.[5]Lamtoro mudah beradaptasi, dan segera saja tanaman ini
menjadi liar di berbagai daerah tropis di Asia dan Afrika; termasuk pula di Indonesia .
c. Centro (Centrocema
pubescens)
Centrosema pubescens atau biasa disebut Sentro berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.
Tanaman ini merupakan salah satu dari jenis legum yang paling luas
penyebarannya di kawasan tropis lembab. Sentro diintroduksi ke kawasan Asia
Tenggara dari kawasan tropis Amerika di abad ke 19 atau lebih awal. Bentuk
bunganya yang seperti kupu-kupu sangat cantik dan khas dengan warnanya yang
ungu terang (Egarusiani,2009).
d. Tapal kuda (Centella
asiatica)
Kaki kuda (Centella asiatica) termasuk familia Umbelliferae.
Tumbuhan ini tumbuh di sekitar pantai sampai dengan ketinggian 2.500 meter di atas
permukaan laut, untuk pengembangbiakannya tumbuhan ini kaki kuda ini dilakukan
dengan cara stek karena lebih cepat tumbuhnya. Di Jawa Barat kadang-kadang
tumbuhan daun kaki kuda ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan-perkebunan teh.
e.
f.
Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum CV
Mott)
g.
Gamal (Gliricidia maculata)
Gamal berbentuk pohon,semak, daun majemuk bersirip
ganjil,bunga berbentuk malai, lukar dari ketiak daun,bunga berwarna merah
jambu, buah polongan,akar cukup dalam. Fungsi tanaman: tanaman
pelindung,pagar,makanan ternak,dan penahan erosi.Dapat diperbayak dengan
menggunakan stek ataupun biji. Gamal ditanam sebagai penahan angin, bank
protein, pakan ternak dan pagar hidup.
h.
i.
Tepung rese
Didapatkan dari kulit dan kepala udang yang digiling. Pada
proses pembuatannya sebaiknya dipisahkan antara kulit dan kepala udang yang
masih basah dengan yang kering setelah sebelumnya dibersihakan dari kotoran.
Kulit dan kepala udang kering dapat langsung digiling dan diayak untuk
mendapatkan tepung yang halus. Sementara kulit dan kepala udang basah dapat
digiling setelah kering ataupun saat masih basah.
j. Jagung(Zea
mays L.)
Merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat
utama di Amerika
Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain
sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah
tepung
jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
k.
l. Tepung Tulang
Peran tepung tulang sebagai campuran pakan unggas adalah
sebagai sumber kalsium dan fosfor. Tidak semua jenis tulang dapat digunakan
sebagai bahan baku tepung tulang, tetapi hanya tulang ternak dewasa saja yang
dapat digunakan, seperti tulang sapi, kerbau, babi, dan kuda.Tepung tulang yang
baik biasanya memenuhi beberapa syarat, diantaranya berwarna keputih-putihan,
tidak berbau, tidak mengandung bibit penyakit, kadar air paling tinggi 5%.
m. Kacang kedelei(Glycine max)
Kedelai merupakan sumber protein
nabati dan sumber energi. Namun, sebagai bahan pakan unggas kedelai mempunyai
kelemahan karena mengandung anti-tripsin yang dapat menghambat pertumbuhan
unggas. Oleh karena itu, sebelum digunakan kedelai harus disangrai terlebih
dahulu. Dengan perlakuan tersebut dapat melemahkan zat anti-tripsin yang
merugikan bagi unggas. Selain itu, penggunaan kedelai sebagai bahan pakan
unggas dinilai kurang ekonomis.
n.
o. Bungkil
Kelapa
Bungkil kelapa diperoleh dari ampas kopra. Bungkil kelapa
mengandung 11% air, minyak 20%, protein 45%, karbohidrat 12 dan 5% abu. Bungkil
kelapa banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan
protein yang cukup tinggi. Negara pengimpor bungkil kelapa terbesar adalah
Belgia yang mendatangkan bungkil kelapa dari Ceylon rata-rata 24.000 ton per
tahun.
p.
Tepung
Ikan
Tepung ikan adalah
sumber protein yang sangat baik untuk unggas, karena mengandung asam-asam amino
essensial yang cukup untuk kebutuhan ayam dan sumber dari lisin dan metionin,
tepung ikan yang tidak rusak karena pengolahan mengandung energi metabolis yang
cukup tinggi dibanding dengan bahan-bahan makanan lainnya yang digunakan
dalam ransum unggas.
q.
B. Klasifikasi Bahan
Pakan Menurut Asal
Menurut asalnya. Bahan pakan asal
nabati misalnya hijauan pakan (Forages) hijauan pakan ini dikenal pula dengan
istilah hijauan makanan ternak (HMT) Contohnya: Rumput Rumput-rumputan :rumput
gajah,teki, ilalang dll), leguminosa contoh kalopo, centro, serta hijauan lain
selain rumput dan legume nangka, ketelapohon) Jerami atau
sisa tanaman pertanian. Bebijian (Co: Jagung, shorgum, gandum,padi) Umbi
(ketela pohon, rambat, kentang)Hasil sisa ato hasil sampingan industri
pertanian(bungil, bekatul, onggok, tetes). Bahan pakan asal Hewan : Tepung daging, tpg tulang, tpg
darah, tpg susu, tpg telur Bahan Pakan asal ikan : Tepung ikan, tepung kepala
udang dll (Priyono, 2008).
Jamaluddin (2011) membagi bahan
pakan berdasarkan asalnya menjadi dua golongan yaitu bahan pakan asal hewan
contoh tepung limbah katak, tepung bekicot, tepung jangkrik, tepung bulu,
tepung ikan dan lain-lain. Dan bahan pakan asal nabati misalnya bungkil kelapa,
rumput-rumputan, kacang-kacangan dan lain.
Selain bahan pakan yang berasal dari
hewani dan bahan pakan dari asal nabati masih terdapat bahan pakan yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Bahan pakan ini berasal dari alam atau secara
alami. Yang termasuk bahan pakan alami adalah urea dan sulfur. Bahan pakan ini
dibutuhkan oleh ternak sebagai feed aditif dan ada juga sebagai sumber
mineral.(Anggorodi, 1995)
C. Klasifikasi Bahan Pakan Menurut
Sumber
Menurut
Anggorodi (1995) ada
beberapa bahan pakan berdasarkan sumbernya dan ini berkaitan dengan kandungan
gizinya apakah termasuk sumber energi seperti dedak dan ubi kayu, sumber
protein ada dua yaitu dari tanaman seperti bungkil kelapa dan kedelai dan dari
hewani seperti tepung darah dan tepung bulu. Selanjutnya sumber mineral seperti
tepung tulang, kapur dan garam, sumber vitamin seperti minyak ikan dan juga
sebagai imbuhan pakan seperti antibiotika, hormon dan enzim.
Sumber Energi.
Bahan
makanan sumber energi pada umumnya merupakan bahan pakan yang mempunyai kadar
protein sekitar 12 % dimana 75-80 % dapat dicerna. Penyusun utama bahan makanan
sumber energi adalah karbohidrat, yang masih utuh berupa biji biasanya ¾ bagian
merupakan pati yang daya cernanya sekitar 95 % serta mempunyai kadar serat
kasar yang bervariasi yang dapat mempengaruhi daya cerna (Novikah, 2010).
Sumber Protein
Bahan pakan sumber protein terdiri
dari dua sumber yaitu protein yang berasal dari sumber hewani dan yang berasal
dari sumber nabati. Sumber protein nabati terutama dari jenis kacang-kacangan
dan dari jenis leguminosa. Sumber protein hewani diantaranya adalah BR 1, BR 5
dan pellet (Novikah, 2010).
Sumber Mineral
Mineral merupakan komponen dari
pesenyawaan organik jaringan tubuh dan persenyawaan kimiawi lainnya yang
berperan dalam proses metabolisme. Kebutuhannya sangat sedikit tetapi sangat
vital, teutama pada proses tumbuh dan bereproduksi penyusunnya yaitu kalsium
dan fosfor (Novikah, 2010).
Sumber Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik,
biasanya tidak disintesis oleh jaringan tubuh dan diperlukan dalam jumlah
sedikit. Vitamin ini digunakan sebagai koenzim atau regulator metabolisme.
Vitamin digolongkan menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan
vitamin yang larut dalam air. Vitamin A, D, E, K adalah vitamin yang larut
dalam lemak. Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah tiamin, ribofialin,
asam nukleat, folasin, boitin dan asam pentotenat. Sedangkan vitamin C tidak
dapat disintesis oleh tubuh jadi sangat diperlukan dalam ransum (Novikah, 2010).
D. Klasifikasi Bahan Pakan Menurut Nomenklatur
Internasional
Menurut Tillman, Dkk (1984), Nomenklatur
internasional telah membagi pakan ternak dalam delapan kelas, yaitu :
1). Forage kering dan roughage, yakni semua hay dan jerami kering.
2). Pasture, ramban yakni semua tanaman yang diberikan segar sebagai hijauan
3). Silase, yakni semua makanan yang dipotong-potong atau dicacah-cacah dan difermentasikan
4). Makanan sumber energi, yakni semua biji-bijian, hasil ikutannya yang mempunyai kandungan 20% dan 10% serat kasar
5). Makanan sumber protein 20% atau lebih dan dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan dan milk
6). Makanan sumber mineral
7). Makanan sumber protein
8). Makanan aditif, yaitu zat-zat tertentu yang biasanya ditambahkan kepada ransum seperti antibiotika, zat warna, hormon dan obat-obatan lainnya.
1). Forage kering dan roughage, yakni semua hay dan jerami kering.
2). Pasture, ramban yakni semua tanaman yang diberikan segar sebagai hijauan
3). Silase, yakni semua makanan yang dipotong-potong atau dicacah-cacah dan difermentasikan
4). Makanan sumber energi, yakni semua biji-bijian, hasil ikutannya yang mempunyai kandungan 20% dan 10% serat kasar
5). Makanan sumber protein 20% atau lebih dan dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan dan milk
6). Makanan sumber mineral
7). Makanan sumber protein
8). Makanan aditif, yaitu zat-zat tertentu yang biasanya ditambahkan kepada ransum seperti antibiotika, zat warna, hormon dan obat-obatan lainnya.
Pasture atau pakan hijauan ialah
semua bahan pakan yang berasal dari tanaman ataupun tumbuh-tumbuhan berupa
daun-daunan, terkadang termasuk batang, ranting dan bunga. Yang termasuk
hijauan segar ataupun silase. Sedangkan hijauan kering berupa hay ataupun
jerami kering (Sugeng, 2003).
E. Klasifikasi
Bahan Pakan Menurut Tekstur
Menurut
Anonim (2012), bahan pakan menurut teksturnya terbagi menjadi dua yaitu
1) Kasar
Kondisi bahan pakan yang tidak teratur dan gampang
digenggam
2) Halus
Kondisi bahan pakan yang lembut dan sulit digenggam
F. Klasifikasi
Bahan Pakan Menurut Bau
Menurut
Anonim (2012), bahan pakan menurut teksturnya terbagi menjadi dua yaitu tengik
dan khas
G. Bahan
Pakan Berdasarkan Bentuk
Egarusiani (2009), membagi bahan
pakan menurut bentuk fisiknya dibedakan menjadi 3 juga yaitu:
- Bentuk butiran(Co: jagung ,shorgum.
- Bentuk Tepung(co: dedak, bekatu, tepung ikan,dll),
- Bentuk cair(Co: minyak ikan dan minyak kedelai).
Menurut bentuk fisiknya dibedakan
menjadi tiga yaitu bentuk butiran contoh jagung dan shorgum, bentuk tepung
misalnya dedak, bekatul, tepung ikan dan lain-lain, serta bentuk cair yakni
minyak ikan, minyak kedelai dan lain-lain. (Jamaluddin, 2011).
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu
dan Tempat
Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum mengenai
Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Maret
2012 Pukul 15.00 Wita sampai selesai di Laboratorium Anggrostologi, Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Materi
Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada
praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum mengenai Pengenalan Bahan Pakan
Secara Makroskopis adalah kamera foto.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Bahan Pakan dan Formulasi
Ransum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis adalah rumput gajah (Pennisetum
purpureum), lamtoro (Leucaena leucocephala), centro (Centrocema
pubescens), tapal kuda (Centella asiatica), kalopo (calopogonium
muconoides), gamal (Gliricidia maculata),
rumput gajah mini (Pennicetum purpureum
CV Mott), daun murbei (Morus alba L),
tepung rese, tepung CaCo3, jagung, kacang gude, tepung tulang,
kacang kedelei, sulfur, tepung premis, tepung ikan, dan bungkil kelapa.
Metodologi
Praktikum
Menyiapkan bahan-bahan serta alat yang akan digunakan dalam praktikum.
Selanjutnya mencatat nama bahan, nama ilmiah, ciri-ciri, asal, nomenklatur
Internasional, bentuk, warna, tekstur, bau, asal dan sumber.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai bahan
pakan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bahan Pakan (Hijauan)
Secara Makroskopis
No
|
Nama
Bahan
|
Nama
Ilmiah
|
Ciri-ciri
|
Asal
|
1
|
Rumput
gajah
|
Pennisetum
purpureum
|
Berbulu halus, daun menyirip
runcing, batang beruas, bunga kuning emas, berbentuk lilin.
|
Afrika
|
2
|
Lamtoro
|
Leucena
leucocepala
|
Bunga putih, daun jamak, warna
coklat pada kulit batang, memiliki kambiun
|
Amerika
|
3
|
Sentro
|
Centrocema
pubescens
|
Bunga
berwarna ungu, berdaun tiga, menjalar, permukaan daun halus
|
Amerika
tengah dan Selatan
|
4
|
Tapal
kuda
|
Centella
asiatica
|
Berdaun
lebar, permukaan daun halus, ujung daun terbelah, memiliki urat daun
|
Jawa
barat
|
5
|
Kalopo
|
Calopogonium
muconoides
|
Bulu
kuning keemasan, permukaan daun kasar, berakar serabut.
|
Amerika
|
6
|
Rumput
gajah
|
Pennisetum
Purpureum CV Mott
|
Berbulu halus, daun menyirip
runcing, batang beruas, bunga kuning emas, berbentuk lilin.
|
Afrika
|
7
|
Gamal
|
Gliricidia
maculata
|
Bunga putih, daun oval, permukaan
daun halus dan batang agak tinggi
|
Amerika
Selatan
|
8
|
Daun
murbei
|
Morus alba L
|
Daunnya warna hijau lebar dan
memanjang,
|
Cina
|
Sumber : Data Hasil Pengamatan Bahan
Pakan dan Formulasi Ransum, 2012.
Pembahasan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa bahan pakan asal hijauan
terbagi atas dua macam yakni bahan pakan hijauan yang termasuk bangsa
rumput-rumputan dan kacang-kacangan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Puslitbangnak (2011) yang menyatakan bahwa sebagian besar hijauan pakan adalah
rerumputan dan semak dengan kandungan protein antara 6-10% dan TDN 50% atau
kurang sehingga hanya cocok untuk hidup pokok. Di musim penghujan hijauan ini
berlimpah, sebaliknya di musim kemarau sedikit. Pada musim kemarau limbah
tanaman pangan, khususnya jerami padi menjadi sumber penting hijauan di samping
rumput. Jerami ini mengandung protein 5% atau kurang dan kecernaan sekitar
30-40% sehingga tidak menunjang kebutuhan hidup pokok. Meskipun demikian,
karena produktivitasnya tinggi, 6-11 ton bahan kering/ha, produk ini harus
ditingkatkan gizinya dengan perlakuan seperti amoniasi agar dapat dimanfaatkan
secara optimal.20 Hasil penelitian menunjukkan bahwa seekor sapi seberat 300 kg
mampu mengkonsumsi bahan kering jerami olahan sebanyak 8 kg/hari.
Sumberdaya
tanaman pakan pada umumnya mengandalkan berbagai jenis tanaman hijauan pakan
kelompok rumput-rumputan (Gramineae) dan leguminosa (Leguminoseae). Namun
mengandalkan sumberdaya tanaman hijauan pakan ini secara kuantitatif,
kualitatif dan kontinyuitas sulit diharapkan karena ketersediaan alokasi lahan
yang diperuntukkan. Sumberdaya pakan yang potensial adalah pemanfaatan
limbah pertanian dan industri pertanian. Di daerah pertanian lahan kering
dapat diharapkan ketersediaan jerami padi, jerami jagung, pucuk tebu, juga
jerami kacang tanah dan kedelai, disamping hasil pengolahan hasil pertanian
katul dan berbagai bungkil (Egarusiani,
2009).
Hasil
Tabel 2. Hasil Pengamatan Bahan Pakan (Hijauan) Secara Makroskopis
Tabel 2. Hasil Pengamatan Bahan Pakan (Hijauan) Secara Makroskopis
No.
|
Bahan
Pakan
|
Bentuk
|
Nomenklatur
Internasional
|
Tekstur
|
Bau
|
Asal
|
Sumber
|
1
|
Tepung
Rese
|
Serbuk
kasar
|
V
|
Kasar
|
Tengik
|
Hewani
|
Protein
|
2
|
Tepung
CaCoT
|
Tepung
|
VI
|
Halus
|
Khas
|
Alami
|
Mineral
|
3
|
Jagung
|
Butiran
|
IV
|
Kasar
|
Khas
|
Nabati
|
Energi
|
4
|
Kacang
gude
|
Butiran
|
V
|
Kasar
|
Khas
|
Nabati
|
Protein
|
5
|
Tepung
tulang
|
Tepung
|
VI
|
Kasar
|
Tengik
|
Hewani
|
Mineral
|
6
|
Kacang
kedelei
|
Butiran
|
V
|
Kasar
|
Khas
|
Nabati
|
Protein
|
7
|
Sulfur
|
Tepung
|
VI
|
Halus
|
Khas
|
Alami
|
Mineral
|
8
|
Bungkil
kelapa
|
Serbuk
|
V
|
Kasar
|
Khas
|
Nabati
|
Protein
|
9
|
Tepung
ikan
|
Tepung
|
V
|
Kasar
|
Tengik
|
Hewani
|
Protein
|
10
|
Tepung
premis
|
Tepung
|
VI
|
Halus
|
Khas
|
Alami
|
Mineral
|
Sumber
: Data Hasil Pengamatan Bahan Pakan dan Formulasi Ransum, 2012.
Pembahasan
Dari hasil pengamatan mengenai bahan
pakan maka diperoleh hasil bahwa berdasarkan asalnya maka bahan pakan dapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu bahan pakan yang berasal dari hewan, bahan
pakan alami dan bahan pakan yang berasal dari nabati. Yang termasuk bahan pakan
yang berasal dari hewani adalah tepung rese, tepung tulang, dan tepung ikan. Sedangkan
yang termasuk bahan pakan yang berasal dari nabati jagung, kacang gude kacang
kedelei dan bungkil kelapa. Sedangkan yang termasuk bahan pakan alami adalah tepung
CaCoT, tepung premis dan sulfur. Hal ini sesuai dengan pendapat Egarusiani
(2009) yang membagi tiga bahan pakan berdasarkan asalnya yakni bahan pakan yang
berasal dari tanaman, misalnya tanaman hijauan, jerami atau sisa hasil
pertanian, butiran, umbi-umbian, dan hasil sampingan industri. Bahan pakan asal
hewan yakni tepung tulang, tepung darah, dan lain-lain.
Menurut Priyono (2008), bahan pakan yang bisa dijadikan
sebagai bahan pembuatan konsentrat adalah biji-bijian beras, jagung, sorghum
dan “millet”. SE dan TDN nya tinggi, kandungan potein kasar menengah dan serat
kasar yang rendah, kandungan mineral bervariasi, tepung daging, tepung tulang
dan daging, tepung darah, hasil samping pengolahan ikan seperti tepung ikan dan
ikan kecil, hasil sampingan pengolahan susu seperti bubuk susu skim, “whey”
dan lemak susu.
Menurut
Anggorodi (1995), ada beberapa bahan pakan berdasarkan sumbernya dan ini
berkaitan dengan kandungan gizinya apakah termasuk sumber energi seperti dedak
dan ubi kayu, sumber protein ada dua yaitu dari tanaman seperti bungkil kelapa
dan kedelai dan dari hewani seperti tepung darah dan tepung bulu. Selanjutnya
sumber mineral seperti tepung tulang, kapur dan garam, sumber vitamin seperti
minyak ikan dan juga sebagai imbuhan pakan seperti antibiotika, hormon dan
enzim.
Menurut Tillman, Dkk (1984), Nomenklatur
internasional telah membagi pakan ternak dalam delapan kelas, yaitu : (1) Forage
kering dan roughage, yakni semua hay dan jerami kering, (2) Pasture, ramban
yakni semua tanaman yang diberikan segar sebagai hijauan, (3) Silase, yakni
semua makanan yang dipotong-potong atau dicacah-cacah dan difermentasikan, (4) Makanan
sumber energi, yakni semua biji-bijian, hasil ikutannya yang mempunyai
kandungan 20% dan 10% serat kasar, (5) Makanan sumber protein 20% atau lebih
dan dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan dan milk, (6) Makanan sumber
mineral (7) Makanan sumber
protein dan (8) Makanan aditif, yaitu zat-zat tertentu yang biasanya
ditambahkan kepada ransum seperti antibiotika, zat warna, hormon dan
obat-obatan lainnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai
Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis maka dapat disimpulkan :
·
Berdasarkan
bentuknya bahan pakan dapat dibedakan menjadi bentuk serbuk (tepung rese dan
bungkil kelapa), bentuk butiran (jagung, kacang gude dan kacang kedelei) dan
bentuk tepung (tepung tulang, sulfur, tepung CaCoT, tepung premis dan tepung ikan).
·
Berdasarkan
teksturnya dapat dibedakan kasar (tepung rese, jagung, kacang gude, kacang
kedelei dan bungkil kelapa) dan tekstur halus (tepung tulang, tepung CaCoT,
tepung premis dan tepung ikan)
·
Berdasarkan
baunya terbagi dua yaitu khas (jagung, kacang gude, kacang kedelei, bungkil
kelapa, sulfur, tepung CaCoT dan tepung premis) dan tengik (tepung rese, tepung
tulang dan tepung ikan)
·
Bahan
pakan dari asalnya terbagi atas tiga yaitu nabati, hewani dan alami. Asal nabati
(jagung, kacang gude kacang kedelei dan bungkil kelapa), asal hewani (tepung
rese, tepung tulang, dan tepung ikan) dan alami (tepung CaCoT, tepung premis
dan sulfur)
·
Berdasarkan
sumber maka dapat dibedakan sebagai sumber protein (kacang gude, kacang
kedelei, bungkil kelapa, tepung rese dan tepung ikan), sumber energi (jagung)
dan sumber mineral (tepung tulang, tepung CaCoT, tepung premis dan sulfur)
·
Berdasarkan Nomenklatur Internasional yaitu V
(kacang gude, kacang kedelei, bungkil kelapa, tepung rese, tepung tulang dan
tepung ikan), IV (jagung) dan VI (tepung CaCoT, tepung premis dan sulfur)
·
Bahan
pakan hijauan terbagi atas dua yaitu rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput gajah mini (Pennisetum purpureum
CV Mott) dan leguminosa yaitu lamtoro (Leucena
leucocepala), sentro (Centrocema pubescens), kalopo (Calopogonium
muconoides), tapal kuda (Centella asiatica), gamal (Gliricidia maculata) dan daun murbei (Morus alba L).
Saran
Untuk asisten, agar lebih tegas
mengawasi praktikan saat praktikum berlangsung.
Untuk Laboratorium, sebaiknya
kebersihan laboratorium diperhatikan
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2011. Pakan, Ransum, Konsentrat, Hijauan. http://myluckyta.wordpress. Com/2011/12/08 (Diakses 11
Maret 2012).
Anonim,
2012. Penuntun Praktikum Bahan Pakan
Formulasi Ransum. Universitas Hasnuddin. Makassar
Anggorodi. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas.PT. Gramedia
Pustaka Utama,
Jakarta
Egarusiani. 2009. Bahan Kuliah
Bahan Pakan. www. Wordpress.com (Diakses 11 Maret 2012).
Jamaluddin,
H. Ternak pun Memerlukan Gizi yang Cukup.
http://hardianti-jamaluddin.blogspot.com/2011/03 (Diakses 11 Maret 2012).
Priyono. 2008. Konsentrat. Ilmu
Peternakan. www. Undip. Ac.id (Diakses 11 Maret 2012).
Puslitbangnak. 2011. Sumber Bahan
Pakan Lokal Ternak Ruminansia. Jawa Barat.
Tillman, A.D, H. Hartadi, S.
Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo., 1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Sinaga, Sauland. 2009. Nutrisi
dan Ransum Babi. www. Wordpress.com (Diakses 11 Maret 2012).
LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM
PENGENALAN BAHAN PAKAN
SECARA MAKROSKOPIS
Nama : Windawati.
Alwi
Nim : I211
10 005
Jurusan : Nutrisi &
Makanan Ternak
Kelompok : V (Lima)
Asisten : Nurul
Fajri
LABORATORIUM BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM
JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa....
BalasHapusKami menjual Batu kapur/ Kapur Aktif / Cao / CaOH2 / Kalsium Oxide / kalsium hidroxie /Limestone/ Quick Lime / Batu gamping / Kapur bakar / Kapur tohor/ Kapur sirih/Cao/ Kalsium Hidroksida/ Kalsium Karbonat / CaCo3 / Kapur pertanian / Kaptan / Kapur padam /Zeolite / Bentonite / Dolomite dll.
Tersedia mesh 80 s/d Mesh 800 dengan kemasan / packing karung / 25 kg , 50 kg , 500 kg , 1000 kg .
Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
Asep 081281774186
085793333234
Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.
Siap kirim ke seluruh kota di indonesia.
Terimakasih