Telur
adalah bakal dari hewan yang dikelilingi oleh kulit yang dikenal dengan
kerabang, dimana kulit ini berfungsi melindungi embrio yang ada didalam. Ukuran dan bentuk telur unggas
berbeda bagi setiap spesies unggas, tetapi semua telur memiliki tiga bagian
utama yaitu kuning telur, putih telur, dan kerabang telur.
Kualitas
telur adalah sesuatu yang dinilai, dilihat dan diamati pada telur untuk
perbandingan baik atau tidaknya telur sehingga dapat dipergunakan untuk
kebutuhan konsumen. Kualitas eksternal dilihat
pada kebersihan kulit, tekstur dan bentuk telur, sedangkan kualitas
internal dilihat pada putih telur (albumen) kebersihan dan viskositas, ukuran
sel udara, bentuk kuning telur dan kekuatan kuning telur. Penurunan kualitas
interior dapat diketahui dengan menimbang bobot telur atau meneropong ruang
udara (air cell) dan dapat juga dengan memecah telur untuk diperiksa kondisi
kuning telur dan putih telur (HU).
Grading
adalah pengendalian mutu yang dilakukan untuk membagi suatu komoditas variabel
atau produk menjadi beberapa kelas. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA)
menerapkan standar kualitas telur atas dasar dua faktor yaitu kualitas interior
dan eksterior. Ketika menentukan kelas dari telur, faktor dengan tingkat
terendah akan menentukan nilai keseluruhan telur. Di Amerika Serikat, nilai
telur termasuk kualitas AA, kualitas A, kualitas B, dan kotor. Hanya AA dan A
kualitas telur yang dijual untuk supermarket.
Kerabang
telur merupakan pembungkus telur yang paling tebal, bersifat keras dan
kaku. Pada kerabang terdapat pori-pori
yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Pada permukaan luar kerabang terdapat lapisan kutikula, yang merupakan
pembungkus telur paling luar.
Untuk kualitas kerabang, banyak faktor yang berkaitan dengan
kualitas kerabang meliputi gizi ternak yang cukup, masalah kesehatan ternak,
manajemen pemeliharaan, serta kondisi lingkungan peternakan. Kerabang telur
mengandung sekitar 95% kalsium dalam bentuk kalsium karbonat dan sisanya
seperti magnesium, fosfor, natrium, kalium, seng,
besi, mangan, dan tembaga.
Dalam penentuan kualitas telur
secara eksterior, yang diperhatikan yaitu :
1. Bentuk telur
Untuk menentukan bentuk telur, harus
diketahui bentuk telur yang ideal. Indeks
telur yang normal berkisar pada 60 .
Lebar telur
Panjang telur
2. Berat telur
Berat telur dapat digolongkan yaitu
sebagai berikut :
No. Golongan Berat per butir
(gram)
1. Jumbo Lebih dari 65
2. Extra
large 60 –
65
3. Large 55 – 60
4. Medium 50 – 55
5. Small 45 – 50
6. Peewee kurang dari
45
3. Keadaan kerabang
USDA Egg Grading Manual telah
membuat klasifikasi kualitas telur berdasar bentuk dan tekstur kerabang menjadi
tiga, sebagai berikut :
a.
Normal,
yaitu kerabang telur memiliki bentuk normal, termasuk tekstur dan kekuatan
kerabang serta tidak ada bagian yang kasar.
b.
Sedikit
normal, yaitu pada kerabang telur ada bagian yang bentuknya tidak/kurang
beraturan serta ada bagian yang sedikit kasar, tetapi tidak terdapat
bercak-bercak.
c.
Abnormal,
yaitu bentuk kerabang tidak normal, tekstur kasar, terdapat bercak-bercak atau
bagian yang kasar pada kerabang.
Secara
terperinci, kualitas telur secara eksterior dibagi menjadi 4 yaitu : AA (baik sekali), A (baik), B (sedang),
C (rendah).
Kerabang Bersih Bersih Kotoran 1/32-1/16 Kotoran>16
Tidak pecah Tidak pecah Tidak
pecah Tidak pecah
Bentuk telur Normal Normal Kadang tidak Kadang tidak
normal normal
Dalam
penentuan kualitas telur, kekuatan kerabang merupakan salah satu pertimbangan
ekonomi dalam industri. Tebal kerabang minimal 0,33 mm adalah cukup baik atau
dapat dikatakan telur tersebut cukup kuat kerabangnya sehingga tidak mudah
pecah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar