Rabu, 31 Oktober 2012

Domestikasi & Panca Dharma Pembangunan Peternakan


DOMESTIKASI
Sumber daya alam dan ekosistemnya, dipahami selama ini menjadi salah satu pemanfaatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.  Pemanfaatan sumber daya alam digunakan dalam berbagai bentuk serangkaian kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Domestikasi adalah proses penjinakan hewan atau tumbuhan. Proses Domestikasi juga biasa digunakan pada berbagai bidang misalnya, dalam bidang peternakan maupun bidang pertanian. Selama ini pemahaman domestikasi biasanya dimanfaatkan untuk keperluan kebutuhan manusia. Proses belajar beternak pun berawal dari proses Domestikasi yaitu dimana hewan dari kehidupan yang liar dijinakan untuk difungsikan sebagai salah satu pelengkap kebutuhan hidupan manusia contohnya, sapi dijinakan karena berguna dalam berbagai hal seperti dagingnya untuk dikonsumsi, tenaganya digunakan untuk menggarap sawah.
Hikayatnya pemahaman Domestikasi dimulai pada masa Neolitik sebagaimana ditandai oleh sejumlah situs pertanian, diantaranya di Asia Baratdaya dan di Asia Tenggara, agronomi meluas tidak saja dengan mengandalkan tumbuhan dan hewan eksotik, tapi mencakup juga pengelolaan dan/atau modifikasi genetik organisme.  Transformasi yang menghasilkan spesies domestik ini, telah berkontribusi sekaligus dalam pemenuhan kebutuhan aktual dan ketergantungan ke depan.  Lebih dari pada itu, hasil transformasi ini tidak saja terkadang berlangsung tanpa sengaja, tapi juga difusi dan adaptasinya meluas pada lingkungan baru.
Tingkatan kesempurnaan domestikasi hewan umumnya, sangat ditentukan oleh pemahaman tentang keseluruhan aspek biologi dan ekologi hewan tersebut.  Perilaku satwa liar di habitat alaminya, daur hidup dan dinamika pertumbuhannya merupakan aspek biologi yang antara lain menunjang keberhasilan domestikasi.

Menurut Zairin (2003), ada beberapa tingkatan yang dapat dicapai manusia dalam upaya penjinakan hewan ke dalam suatu sistem budidaya.  Tingkatan dimaksud, sebagaimana berlangsung pada ikan, adalah sebagai berikut.
  1. Domestikasi sempurna, yaitu apabila seluruh daur hidup ikan sudah dapat berlangsung dalam sistem budidaya.  Ikan asli Indonesia yang demikian dicontohkan oleh gurami (Osphroneus gouramy), tawes (Puntius javanicus), kerapu, bandeng, dan kakap putih.
  2. Domestikasi hampir sempurna, yaitu apabila seluruh daur hidupnya dapat berlangsung dalam sistem budidaya, tapi keberhasilannya masih rendah.  Ikan asli Indonesia yang terjinakkan sedemikian dicontohkan oleh betutu, balashark, dan arowana.
  3. Domestikasi belum sempurna, yaitu apabila baru sebagian daur hidupnya dapat berlangsung dalam sistem budidaya.  Contohnya antara lain : ikan Napoleon (Cheilinus undulatus), dan tuna.
Domestikasi ternak diperkirakan dilakukan dalam kaitan kepastian penyediaan sumber pangan , sandang (kulit dan rambutnya dijadikan bahan pakaian), serta digunakan sebagai komoditi perdagangan.
Menurut ahli biologi Jared Diamond,  hewan harus memenuhi 6 kriteria agar dapat didomestikasi:
1)    Pakannya mudah didapatkan.
2)    Pertumbuhannya cepat sehingga mempercepat proses perkembangbiakan dan dimanfaatkan.
3)    Memungkinkan untuk pengembangbiakan dalam penangkaran.
4)    Tidak agresif.
5)    Tidak mudah sters.
6)    Memiliki hierarki social yang dapat dimodifikasi.
Dengan demikian proses domestikasi sangat berpengaruh penting dalam kehidupan manusia. terkhusus dalam berbagai bidang kegiatan peternakan.
Panca Dharma Pembangunan Peternakan

Tujuan pengembangan pembangunan peternakan yang dirumuskan dalam Panca Dharma Pembangunan peternakan adalah :
1.            Meningkatkan produksi dan populasi ternak untuk mencapaiswasembada protein hewani  asal ternak dalam memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri, sekaligus perbaikan gizi masyarakat, bahan baku industri dan ekspor.
2.            Meningkatkan pendapatan petani ternak dan pemerataan kesempatan kerja dan berusaha.
3.            Menyediakan ternak kerja dan pupuk kandang untuk menun jang ekstensifikasi dan  intensifikasi pertanian termasuk pengembangan daerah transmigrasi.
4.            Mengembangkan potensi plasma nuftah ternak asli tanpa mengabaikan kelestarian kemurniannya.
5.            Mengembangkan potensi sumberdaya yang ada melalui usaha peternakan secara lestari dalam mengembangkan pembangunan wilayah dan lingkungan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar