PROSES MENELAN
No.
|
Perlakuan
|
Kemampuan
Menelan
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
||
1.
|
Menelan dengan
bolus
|
Mudah
|
Mudah
|
2.
|
Menelan dengan
bolus kering
|
-
|
Susah
|
3.
|
Menelan dengan
bolus basah
|
Mudah
|
Mudah
|
4.
|
Menelan dengan
posisi terbalik
|
Susah
|
Susah
|
5.
|
Menelan dengan
larinx terangkat
|
Susah
|
Susah
|
Sumber :
Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2011.
Proses
menelan merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan oleh makhluk hidup
supaya proses kehidupannya tetap berlangsung. Proses pencernaan berhubungan
dengan proses menelan dimana merupakan mekanisme yang kompleks, dimana kelenjar
ludah sangat berperan untuk memudahkan proses penelanan tersebut, kemudian
makanan ke oesofagus karena kelenjar peristaltic lingkaran tersebut pada
serabut otot di depan makanan mengendor dan yang di belakang berkontraksi,
gelombang peristaltic mengantarkan bolus makanan ke lambung.
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel
yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan
sisa proses tersebut melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan
dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi
3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi
di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui
anus.Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara
lain adalah:
Mulut : Dilakukan
pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan
Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis yang mengandung enzim
Amilase (Ptyalin).
Lambung :
Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang merangsang
pankreas untuk mengeluarkan sekretnya.
Fungsi HCI Lambung : 1.
Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi
merangsang
empedu mengeluarkan getahnya.
Usus : Di dalam
Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung Steapsin (Lipase),
Amilase dan Tripsinogen.
Proses pencernaan makanan di dalam
tubuh ada dua macam, yaitu:
Merupakan pemecahan atau penghancuran
makanan secara fisik atau proses pencampuran makanan dengan getah (enzim)
pencernaan. Contohnya gjgi memotong – motong dan mengunyah makanan; lidah serta
otot-otot lambung dan usus yang mencampur makanan dengan enzim, gerak yang
mendorong makanan dari kerongkongan sampai ke usus (gerak peristaltik).
2) Pencernaan kimiawi
Merupakan proses pemecahan makanan
dari molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang sederhana dengan bantuan
getah pencernaan (enzim) yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Sistem
pencernaan pada manusia umumnya hampir sama dengan hewan
vertebrata lain yang terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan vang berhubungan langsung dengan proses pencernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan tersebut meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ yang menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan makanan.
vertebrata lain yang terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan vang berhubungan langsung dengan proses pencernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan tersebut meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ yang menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan makanan.
Mulut
manusia berupa rongga yang dilapisi oleh jaringan epitel pipih berlapis banyak.
Dalam rongga tersebut terdapat alat pencernaan seperti gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (kelenjar saliva) yang membantu proses pencernaan mekanis dan
kimiawi.
Struktur gigi pada manusia dapat dibedakan atas gigi sulung
(gigi susu) dan gigi tetap. Gigi yang pertama kali tumbuh sejak anak berusia
enam bulan disebut gigi susu. Gigi susu berangsur-angsur akan berubah menjadi
gigi sulung. Gigi sulung bersifat tetap (tanggal) dan berjumlah 20 buah. Mulai
umur enam sampai empat belas tahun secara berangsur - angsur gigi sulung akan
digantikan oleh gigi tetap (gigi permanen). Jumlah gigi tetap 32 buah, karena
ada penambahan pada gigi geraham kecil (premolar). Berdasarkan strukturnya,
jenis gigi pada manusia dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Gigi seri (incisor), terletak berderet lurus di bagian
depan berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris dan memotong makanan,
2) gigi taring (canius), ujungrrya berbentuk runcing untuk mecabik dan
menyobek makanan,
3) Geraham depan (premolar),b entuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris
dan menghabiskan makanan,
4) Geraham belakang (molar), bentuknya berlekuk - lekuk untuk menghaluskan makanan dan terletak pada bagian belakang.
2) gigi taring (canius), ujungrrya berbentuk runcing untuk mecabik dan
menyobek makanan,
3) Geraham depan (premolar),b entuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris
dan menghabiskan makanan,
4) Geraham belakang (molar), bentuknya berlekuk - lekuk untuk menghaluskan makanan dan terletak pada bagian belakang.
Selain gigi, di dalam rongga mulut manusia juga terdapat lidah. Selain sebagai alat pengecap, lidah di dalam pencernaan makanan berfungsi untuk:
1) mencampurkan makanan
2) mendorong makanan dalam proses menelan, dan
3) membersihkan mulut dari sisa makanan
Lidah membentuk lantai pada rongga mulut. Di bagian
belakang, otot-otot lidah melekat pada tulang hyoid (tulang pangkal lidah yang
berbentuk seperti huruf V). permukaan lidah penuh dengan tonjolan (papilla)
yang mengandung puting-puting pengecap, sehingga lidah dapat merasakan makanan
seperti asam, manis, pahit, dan asin.
Pada
rongga mulut terdapat tiga macam kelenjar ludah (saliva) yang menghasilkan
cairan ludah. Kelenlar-kelenjar tersebut adalah:
1) kelenjar parotis, yang terletak di dekat telinga,
2) kelenjar submaksilaris yang terletak di bawah rahang atas,
3) kelenjar submandibularis yang terletak di bawah lidah
Di dalam cairan ludah mengandung air sebanyak 90%, dan sisanya terdiri atas garam-garam bikarbonat, lendir (mukus), lizozim (enzim penghancur bakteri), dan amilase (ptialin).
Ketiga kelenjar ludah setiap harinya dapat menghasilkan lebih kurang 1600 cc air ludah. Pengeluaran air ludah akan bertambah jika ada rangsangan dari luar, seperti mencium aroma makanan, melihat atau membayangkan suatu makanan yang lezat atau karena lapar.
1) kelenjar parotis, yang terletak di dekat telinga,
2) kelenjar submaksilaris yang terletak di bawah rahang atas,
3) kelenjar submandibularis yang terletak di bawah lidah
Di dalam cairan ludah mengandung air sebanyak 90%, dan sisanya terdiri atas garam-garam bikarbonat, lendir (mukus), lizozim (enzim penghancur bakteri), dan amilase (ptialin).
Ketiga kelenjar ludah setiap harinya dapat menghasilkan lebih kurang 1600 cc air ludah. Pengeluaran air ludah akan bertambah jika ada rangsangan dari luar, seperti mencium aroma makanan, melihat atau membayangkan suatu makanan yang lezat atau karena lapar.
Cairan
ludah berfungsi untuk:
1) memudahkan dalam menelan makanan karena makanan tercampur dengan lendir dan air
2) melindungi rongga mulut dari kekeringan, panas, asam dan basa
3) membantu pencernaan kimiawi, karena kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin (amilase) yang berperan dalam pencernaan amilum menjadi maltosa dan glukosa, enzim ini berfungsi dengan baik pada pH netral (pH 7)
1) memudahkan dalam menelan makanan karena makanan tercampur dengan lendir dan air
2) melindungi rongga mulut dari kekeringan, panas, asam dan basa
3) membantu pencernaan kimiawi, karena kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin (amilase) yang berperan dalam pencernaan amilum menjadi maltosa dan glukosa, enzim ini berfungsi dengan baik pada pH netral (pH 7)
Agar makanan masuk ke dalam saluran
pencernaan di dalam rongga perut untuk diproses lebih lanjut, makanan harus
ditelan. Menelan adalah proses menggerakkan makanan dari rongga mulut menuju
lambung yang berlangsung dalam waktu 4-7 detik.
Proses menelan terbagi atas:
1) gerakan sadar, yaitu gerakan lidah yang menekan makanan ke atas dan mendorong makanan ke belakang kemudian masuk ke dalam kerongkongan,
2) gerakan tidak sadar, yaitu gerakan di daerah faring, berupa reflex yang menggerakkan laring ke atas sehingga epiglotis menup glotis.
Dengan demikian, makanan tidak masuk ke rongga hidung dan saluran pernapasan. Gerakan di daerah kerongkongan, berupa gerak peristaliik yang mendorong makanan ke arah bawah ,masuk ke dalam lambung.
1) gerakan sadar, yaitu gerakan lidah yang menekan makanan ke atas dan mendorong makanan ke belakang kemudian masuk ke dalam kerongkongan,
2) gerakan tidak sadar, yaitu gerakan di daerah faring, berupa reflex yang menggerakkan laring ke atas sehingga epiglotis menup glotis.
Dengan demikian, makanan tidak masuk ke rongga hidung dan saluran pernapasan. Gerakan di daerah kerongkongan, berupa gerak peristaliik yang mendorong makanan ke arah bawah ,masuk ke dalam lambung.
Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti
selang air, sebagai penghubung antara rongga mulut dan lambung yang terletak di
belakang trakea (tenggorokan). Panjang kerongkongan pada manusia lebih kurang
25 cm yang berakhir pada bagian kardiak lambung. Kerongkongan tersusun oleh dua
pertiga otot polos dan sepertiga otot lurik. Pada kerongkongan dihasilkan
lendir yang membantu gerak peristaltik, sehingga makanan terdorong ke arah
lambung. Akan tetapi, kerongkongan ini tidak menghasilkan enzim pencernaan dan
tidak melakukan absorbsi sari makanan.
Lambung menghasilkan getah lambung
yang terdiri atas:
a. air dan lendir;
b. ion-ion organik,
c. asam lambung (HCl), dan
d. enzim – enzim pencernaan (Pepsin, Renin dan Lipase).
Disamping itu juga lambung menghasilkan asam lambung (HCl), adapun fungsi HCl yang disekresikan oleh lambung, adalah:
a) Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH 1-3). Asam Iambung ini dapat membantu membunuh mikroba pathogen vang masuk bersama makanan ke dalam lambung.
b) Mengaktifkan kerja enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim pepsin.
c) Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus yang berhubungan dengan duodenum.
d) Merangsang pengeluaran getah usus.
a. air dan lendir;
b. ion-ion organik,
c. asam lambung (HCl), dan
d. enzim – enzim pencernaan (Pepsin, Renin dan Lipase).
Disamping itu juga lambung menghasilkan asam lambung (HCl), adapun fungsi HCl yang disekresikan oleh lambung, adalah:
a) Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH 1-3). Asam Iambung ini dapat membantu membunuh mikroba pathogen vang masuk bersama makanan ke dalam lambung.
b) Mengaktifkan kerja enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim pepsin.
c) Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus yang berhubungan dengan duodenum.
d) Merangsang pengeluaran getah usus.
Pepsin yang dihasilkan oleh lambung berfungsi menghidrolisis protein menjadi
pepton. Renin adalah enzim yang dapat menggumpalkan protein susu (kasein)
dengan bantuan ion kalsium (Ca2+). Sedangkan enzim lipase adalah enzim yang dapat
menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Proses
pencernaan di dalam lambung akan berlangsung selama 2-6 jam, tergantung pada
jenis makanannya. Makanan yang berlemak akan bertahan lebih lama di dalam
lambung. Sedangkan makanan yang banyak mengandung protein dan karbohidrat hanya
akan tinggal sebentar di dalam lambung. Di dalam lambung tidak terjadi
penyerapan sari-sari makanan, akan tetapi terjadi penyerapan air, mineral,
alkohol, dan obat - obatan.
Hati terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri. Struktur mikroskopik organ ini
terdiri atas lobulus – lobulus berbentuk segi enam yang terdiri atas sel –sel
hati , antara lain:
a) menghasilkan protein plasma seperti heparin, fibrinogen dan protrombin,
b) pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat,
c) menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh (defoksifikasi),
d) tempat menyimpan cadangan makanan seperti glikogen, dan
e) menghasilkan cairan empedu.
Setelah diserap oleh usus, sari-sari makanan dibawa oleh darah menuju ke hati dan seluruh tubuh. Pada hati bermuara dua pembuluh darah, yaitu: vena porta hepatica yang berasal dari Iambung dan usus yang mengandung darah miskin oksigen, tetapi kaya nutrisi (sari makanan)( dan arteri hepatica yang merupakan cabang arteri coeliaca (arteri yang mengalirkan darah ke saluran cerna) yang kaya oksigen.
a) menghasilkan protein plasma seperti heparin, fibrinogen dan protrombin,
b) pusat metabolisme protein, lemak dan karbohidrat,
c) menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh (defoksifikasi),
d) tempat menyimpan cadangan makanan seperti glikogen, dan
e) menghasilkan cairan empedu.
Setelah diserap oleh usus, sari-sari makanan dibawa oleh darah menuju ke hati dan seluruh tubuh. Pada hati bermuara dua pembuluh darah, yaitu: vena porta hepatica yang berasal dari Iambung dan usus yang mengandung darah miskin oksigen, tetapi kaya nutrisi (sari makanan)( dan arteri hepatica yang merupakan cabang arteri coeliaca (arteri yang mengalirkan darah ke saluran cerna) yang kaya oksigen.
Pankreas
juga merupakan organ tambahan pada sistem pencernaan. Pankreas memiliki panjang
kurang dari 12 cm dan tebal 2,5 cm. pankreas terbagi atas tiga bagian, yaitu
bagian kepala yang melekat pada duodenum, bagian badan yang merupakan bagian
tengah pankreas, dan bagian ekor yang merupakan bagian yang memanjang ke arah
ujung kiri atas.
Pankreas
menghasilkan beberapa jenis hormon, yaitu:
a) sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah lambung.
b) Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.
c) Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).
a) sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah lambung.
b) Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.
c) Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).
Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang
panjangnya lebih kurang 7 meter dengan diameter 2,5 cm. Fungsi usus halus
adalah mencerna makanan dan mengabsorpsi sari makanan.
Penyerapan
sari-sari makanan kedalam dinding usus melalui berbagai cara, yaitu
secara : difusi, osmosis, difusi difasilitas, endositosis, dan transport
aktif.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a) duodenum (usus dua belas jari), panjangnya 25 cm,
b) jejenum (usus kosong) panjangnya 2,5 m,
c) ileum (usus penyerapan) panjangnya 4 m.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a) duodenum (usus dua belas jari), panjangnya 25 cm,
b) jejenum (usus kosong) panjangnya 2,5 m,
c) ileum (usus penyerapan) panjangnya 4 m.
j.
Usus Besar (Kolon) dan Anus
Usus besar (kolon) terletak di antara
ileum dan anus. Kolon dihubungkan dengan dinding perut belakang oleh mesokolon.
Panjang usus besar lebih kurang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6 cm. Secara
anatomi, usus besar terbagi atas sekum kolon asenden (naik), kolon transversal
(mendatar), kolon desenden (turun), rektum, dan anus. Pada kolon terjadi
pengaturan kadar air feses, dan terjadi gerakan peristaltik yang mendorong sisa
makanan menuju rektum atau poros usus.
EKSKRESI URINE
No
|
Jenis Minuman
|
JK
|
Volume (ml)
|
Warna
|
Bau
|
1.
|
Air Mineral
|
P
W
|
100
-
|
Bening
-
|
Pesing
-
|
2.
|
Susu Putih
|
P
W
|
80
-
|
Kuning Jernih
-
|
Pesing
-
|
3.
|
Susu Coklat
|
P
W
|
95
-
|
Kuning Jernih
-
|
Pesing
-
|
4.
|
Sirup
|
P
W
|
60
25
|
Kuning
Kuning
|
Pesing
Pesing
|
5.
|
Teh+gula
|
P
W
|
330
30
|
Kuning
Kuning
|
Pesing
Pesing
|
6.
|
Teh tanpa gula
|
P
W
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
7.
|
Kopi tanpa gula
|
P
W
|
90
40
|
Kuning Jernih
Kuning Jernih
|
Pesing
Pesing
|
8.
|
Kopi+gula
|
P
W
|
50
30
|
Kuning Jernih
Kuning Jernih
|
Pesing
Pesing
|
Sumber : Data Hasil Praktikum
Fisiologi Ternak Dasar, 2011.
Ekskresi
adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak
digunakan oleh tubuh dan dapat dikeluarkan bersama urin, keringat atau
pernapasan. Pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme dari dalam tubuh dapat
melalui ginjal, kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan. Dalam proses ekskresi
ada beberapa bagian tubuh yang mempunyai fungsi penting antara lain:
Ekskresi
Urine dimulai dengan darah yang mengandung air, garam, glukosa, urea, asam
amino, dan amonia mengalir ke dalam glomerulus untuk menjalani proses filtrasi.
Proses ini terjadi karena adanya
tekanan darah akibat pengaruh dari mengembang dan mengerutnya arteri yang
memanjang menuju dan meninggalkan glomerulus. Akhir filtrasi dari
glomerulus ditampung oleh kapsul Bowman dan menghasilkan filtrat glomerulus
atau urine primer. Secara normal,
setiap hari kapsul Bowman dapat menghasilkan 180 L filtrat glomerulus.
Filtrat glomerulus ini kemudian
diangkut oleh tubulus kontortus proksimal. Di tubulus kontortus proksimal
zat-zat yang masih berguna direabsorpsi. Seperti asam amino, vitamin, dan
beberapa ion yaitu Na+, Cl–, HCO3–, dan K+. Sebagian ionion ini diabsorpsi
kembali secara transpor aktif dan sebagian yang lain secara difusi.
Proses reabsorpsi masih tetap
berlanjut seiring dengan mengalirnya filtrat menuju lengkung Henle dan tubulus
kontortus distal. Pada umumnya,
reabsorpsi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti glukosa dan asam amino
berlangsung di tubulus renalis. Akan tetapi, apabila konsentrasi zat tersebut dalam darah sudah tinggi, tubulus tidak
mampu lagi mengabsorpsi zat-zat tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka
zat-zat tersebut akan diekskresikan bersama urine.
Selain
reabsorpsi, di dalam tubulus juga berlangsung sekresi. Seperti K+, H+, NH4+ disekresi dari
darah menuju filtrat. Selain itu, obat-obatan seperti penisilin juga disekresi
dari darah. Sekresi ion hidrogen (H+) berfungsi untuk mengatur pH dalam darah. Misalnya dalam darah terlalu asam maka ion
hidrogen disekresikan ke dalam urine.
Sekresi K+ juga berfungsi untuk
menjaga mekanisme homeostasis.
Apabila konsentrasi K+ dalam darah tinggi, dapat menghambat rangsang impuls
serta menyebabkan kontraksi otot dan jantung menjadi menurun dan melemah. Oleh
karena itu, K+ kemudian disekresikan dari darah menuju tubulus renalis dan
dieksresikan bersama urine.
Pada saat
terjadi proses reabsorpsi dan sekresi di sepanjang tubulus renalis secara
otomatis juga berlangsung pengaturan konsentrasi pada urine. Sebagai contoh, konsentrasi garam
diseimbangkan melalui proses reabsorpsi garam. Di bagian lengkung Henle
terdapat NaCl dalam konsentrasi tinggi. Keberadaan NaCl ini berfungsi agar cairan di lengkung Henle senantiasa
dalam keadaan hipertonik. Dinding lengkung Henle descending bersifat
permeabel untuk air, akan tetapi impermeabel untuk Na dan urea. Konsentrasi Na
yang tinggi ini menyebabkan filtrat terdorong ke lengkung Henle bagian bawah
dan air bergerak keluar secara osmosis.
Di lengkung Henle bagian bawah,
permeabilitas dindingnya berubah. Dinding lengkung Henle bagian bawah menjadi
permeabel terhadap garam dan impermeabel terhadap air. Keadaan ini mendorong
filtrat untuk bergerak ke lengkung Henle ascending.
Air yang bergerak keluar dari
lengkung Henle descending dan air yang bergerak masuk saat di lengkung Henle
ascending membuat konsentrasi filtrat menjadi isotonik. Setelah itu, filtrat
terdorong dari tubulus renalis menuju duktus kolektivus. Duktus kolektivus
bersifat permeabel terhadap urea. Di sini urea keluar dari filtrat secara
difusi. Demikian juga dengan air yang bergerak keluar dari filtrat secara
osmosis. Keluarnya air ini menyebabkan
konsentrasi urine menjadi tinggi.
Dari duktus kolektivus, urine dibawa
ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine mengalir melalui ureter menuju
vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara
bagi urine.
Simaklah Tabel 2 berikut ini agar lebih mudah memahami proses pembentukan urine.
Urine ditampung di dalam kantong
kemih (vesica urinaria) hingga mencapai kurang lebih 300 cc. Kemudian melalui
uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran urine ini diatur oleh otot
sfinkter. . Jika kantong kemih sudah penuh terisi urine, dinding kantong kemih
akan tertekan dan kemudian urine akan keluar melui uretra. Kondisi ketika kantong
kemih tertekan itulah yang teman-teman sebut dengan istilah “kebelet pipis”.
Komposisi urine yang dikeluarkan meliputi air, garam, urea, dan sisa substansi
lainnya seperti pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine.
Banyaknya urine yang dikeluarkan dari tubuh manusia normalnya adalah 5 liter
tiap harinya. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine antara lain ialah
banyaknya air yang diminum, dan suhu udara sekitar. Pembentukan urine akan
meningkat ketika suhu dingin, sementara pada suhu panas maka pembentukannya
sedikit. Itu sebabnya, mengapa kita sering merasa kebelet pipis saat berada
dalam suhu yang dingin. Warna urine setiap orang berbeda dan biasanya
dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi, aktivitas yang dilakukan, ataupun
penyakit. Warna normal urine adalah bening hingga kuning pucat.
RESPIRASI
Pernapasan atau
respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan
lingkungannya. Secara umum pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup
oksigen bebas dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Di udara banyak
terkandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, dan H2O. Oksigen diperlukan untuk pembakaran
sari-sari makanan guna memperoleh energi melalui reaksi Oksidasi Biologi. Jadi,
pernapasan yang dilakukan oleh organisme bertujuan untuk mengambil energi yang
terkandung didalam makanan. Selain energi, oksidasi biologi juga melepaskan
karbon dioksida dan uap air sebagai produk akhirnya, sesuai dengan reaksi
berikut :
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
(gula)
(oksigen) (karbondioksida) (uap air)
Alat-alat pernapasan pada manusia
Alat-alat pernapasan pada manusia terdiri
dari : hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan paru-paru.
1. Hidung (rongga hidung)
Rongga hidung merupakan dua saluran sempit
yang disangga oleh beberapa tulang yang didalamnya terdapat selaput lendir dan
rambut hidung yang memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menyaring debu dan kuman-kuman yang masuk
bersama udara.
b. menyesuaikan suhu udara dengan suhu
badan.
c. mengatur kelembaban udara yang masuk.
2. Faring
Faring terletak
dibelakang rongga hidung dan mulut yang merupakan persimpangan antara jalan
makanan dan udara. Di persimpangan ini terdapat dua katup yaitu katup penutup
rongga hidung (anak tekak) dan katup pangkal tenggorok (epiglottis).
3. Laring (pangkal
tenggorok)
Laring terletak
diantara faring dan trakea. Laring tersusun atas katup pangkal tenggorok
(epiglotis), perisai tulang rawan dan gelang-gelang tulang rawan yang membentuk
jakun. Di dalam laring terdapat pita suara yang dapat bergetar menghasilkan
suara.
4. Trakea (batang
tenggorok)
Trakea berbentuk
seperti pipa yang terletak memanjang dibagian leher dan rongga dada. Trekea
berfungsi sebagai tempat lewatnya udara. Epiglotis akan turun menutupi saluran
pernapasan saat berbicara, dan akan terangkat sehingga saluran makanan akan
terbuka saat menelan makanan. Kotoran, debu atau partikel-partikel asing
lainnya yang ikut terhirup dalam udara dapat ditahan dan dikeluarkan oleh
rambut-rambut halus berlendir (silia) pada dinding trakea.
5. Bronkus
Bronkus merupakan
cabang dari trakea. Cabang kiri menuju paru-paru kiri dan cabang kanan menuju
paru-paru kanan. Bronkus juga memiliki selaput yang berlendir dan rambut-rambut
getar. Bronkus bercabang tiga menuju paru-paru kanan dan bercabang dua menuju
paru-paru kiri. Setiap cabang akan bercabang lagi membentuk saluran yang lebih
kecil yang disebut bronkiolus. Bagian ujung dari bronkiolus berakhir pada
gelembung paru-paru yang dinamakan alveolus.
6. Paru-paru
Paru-paru merupakan
tempat terjadinya penyerapan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida yang
terletak dirongga dada di atas diafragma. Paru-paru terdiri dari dari dua
bagian, bagian kanan yang terdiridari 3 gelambir dan bagian kiri 2 gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh salaput tipis yang disebut pleura. Di dalam paru-paru
tepatnya di ujung bronkiolus terdapat alveoli yang merupakan tempat pengisapan
oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
|
|
|
|
Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang
melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot
antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi
atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang
melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot
diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang
kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi
atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar